Tribun Enrekang
Cuaca Ekstrem, Berikut Empat Daerah Rawan Longsor di Enrekang
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang, Abdullah mengimbau masyarakat Kabupaten Enrekang agar tetap waspada bencana.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Sudirman
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang, Abdullah mengimbau masyarakat Kabupaten Enrekang agar tetap waspada bencana.
Hal itu lantaran saat ini wilayah Sulsel termasuk Enrekang memulai memasuki musim penghujan dan juga cuaca ekstrem.
Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Enrekang hingga April.
"Makanya selalu kita imbau masyarakat, baik lewat lisan maupun melalui medsos agar selalu waspada akan terjadinya bencana longsor dan banjir termasuk angin puting beliung di masa cuaca ekstrem ini," kata Abdullah, Senin (4/1/2021).
Ia menjelaskan, seluruh kecamatan di Kabupaten Enrekang rawan terjadi bencana karena daerah kita memang perbukitan.
Serta Bumi Massenrempulu juga dilalui tiga sungai besar yakni Sungai Saddang, Sungai Mata Allo dan Sungai Tabang.
Namun, dari tiga sungai besar itu paling rawan adalah Sungai Saddang dan Sungai Mata Allo.
Daerah paling rawan longsor adalah Kecamatan Anggeraja, Baraka dan Masalle serta seluruh wilayah Duri.
Sebab, pembukaan lahan yang massif dan metode pertanian yang tak memperhatikan lingkungan jadi salah satu penyebab kerap terjadinya bencana longsor.
"Makanya kita selalu imbau agar masyarakat lakukan pertanian rama lingkunan, seperti membuat terasering dan perbaiki saluan air saat bertani," ujarnya.
Untuk itu, Ia telah melakukan beberapa langkah antisipasi dengan menyiagakan personel TRC 1x 24 jam di posko untuk antisipasi kebencanaan.
Termasuk beberapa lokasi paling rawan sudah diminimalisir seperti Perumahan Kukku, sudah dibuat tanggul buronjong penahan air di wilayahnya itu untuk mencegah bencana banjir di wilayah itu.
"Personel kita juga tiap setiap hujan deras itu tim TRC selalu pantau kondisi arus atau debet aliran sungai," tuturnya. (tribunenrekang.com)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, @whaiez