Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Gowa Terancam Tidak Makan Tempe

Kenaikan harga kedelai membuat Suarni terpaksa menaikkan harga tahu dari Rp 70 ribu menjadi Rp 75 ribu per ember.

TRIBUN TIMUR/SAYYID
Suasana pabrik tempe milik Suarni di Jl Swadaya, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Minggu (3/1/2021). 

TRIBUNGOWA.COM, SUNGGUMINASA - Pengusaha tempe di Kabupaten Gowa, Suarni, mengeluhkan melonjaknya harga kedelai yang menjadi bahan utama membuat tahu dan tempe.

Harga kedelai naik dari Rp 7 ribu per kilo menjadi Rp 9.600.

Kenaikan harga kedelai membuat Suarni terpaksa menaikkan harga tahu dari Rp 70 ribu menjadi Rp 75 ribu per ember.

Dia juga menurunkan jumlah produksi.

Jika bulan lalu masih membuat 750 kilo tahu dan tempe per hari, kini hanya 400 kilo per hari. 

"Produksi bulan lalu sekitar 750 kilo per hari. Untuk sekarang hanya 400 kilo," kata Suarni saat ditemui di pabrik  tempenya, Jl Swadaya, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Minggu (3/1/2021).

Menurutnya, ada kemungkinan harga kedelai akan terus naik hingga Rp 10 ribu per kilo..

Dan jika itu terjadi, katanya, dengan terpaksa dia akan menghentikan sementara produksi tahu tempe hingga harga kedelai kembali stabil.

"Karena ini bahan pokoknya naik, kami juga memiliki empat orang karyawan yang harus digaji. Kalau harganya (kedelai) naik terus, bisa saja untuk sementara ditutup," ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved