Tahun Baru 2021
BACAAN / LAFAZ Doa Akhir Tahun & Awal Tahun, ini Hukum Merayakan Tahun Baru Menurut Ust Abdul Somad
BACAAN / LAFAZ Doa Akhir Tahun & Awal Tahun, ini Hukum Merayakan Tahun Baru Menurut Ust Abdul Somad
dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan,
serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya. Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih!
Ini Hukumnya Muslim Rayakan Tahun Baru menurut UAS dan Khalid Basalamah
Seperti kebiasaan, tahun baru di seluruh dunia, termasuk di Indonesia merayakan tahun baru dengan aneka acara.
Hiburan artis, panggung musik, konser, sampai acara bakar jagung, menyalakan kembang api, dan meniup terompet dilakoni sebagian besar warga.
Ada pula yang menyambut tahun baru Masehi dengan mengelar pengajian, atau tablig akbar.
Namun bagaimana pendapat para ulama tentang merayakan tahun baru?
Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Khalid Basalamah mengatakan tak setuju perayaan tahun baru, karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.

Namun UAS membolehkan umat muslim yang merayakannya dengan cara syariah, seperti menggelar acara pengajian, atau ceramah.
Berikut ini tanggapan UAS dan Khalid Basalamah tentang merayakan tahun baru:
"Malam 31 malam 1 januari kalau masjid buat zikir, datang, kalau tidak ada, habis isya, tidur," tegas UAS tentang boleh tidaknya merayakan tahun baru.
Menurut UAS, godaan merayakan malam tahun baru pada kenyataannya sulit ditepis oleh anak muda.
"Malam tahun baru kalau tidak ke mesjid atau hadiri ceramah, habis Isya tidur. Karena kalau tidak kau lakukan, nanti orang nelpon, kau di mana bro, masa di rumah, banc* aja keluar," kata UAS.
Disarankan oleh Ustaz Abdul Somad dalam merayakan tahun baru, anak muda berada di rumah, dan menonton acara seperti pengajian atau tablig akbar.
Pada malam tahun baru tahun lalu, UAS diketahui mengisi acara tablig akbar mulai dari jam 09.00 WIB malam, hingga pukul 12 tengah malam.