Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tahun Baru

Optimisme Perbankan, Pengusaha, Travel, Hotel Hingga UMKM di Sulsel Tahun 2021

Jelang memasuki Tahun Baru 2021, optimisme akan bergairahnya kembali perekonomian datang dari berbagai sektor

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/RUDI SALAM
Ilustrasi suasana salah satu Mall di Makassar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jelang memasuki Tahun Baru 2021, optimisme akan bergairahnya kembali perekonomian datang dari berbagai sektor.

Mulai sektor perbankan, asosiasi hotel dan restoran, pengusaha, travel hingga Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Optimisme tersebut seiring dengan upaya untuk bangkit di tahun 2021, meskipun pandemi Covid-19 masih akan terus menghantui.

Diawali dari sektor perbankan, yakni PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Kantor Wilayah IV optimis kredit produktif bisa tumbuh positif di tahun 2021.

Hal ini didukung kebijakan Otoritas Jasa Keungangan (OJK)  soal POJK No 48 untuk memperpanjang masa restrukturisasi kredit.

"Perpanjangan POJK ini dikeluarkan setelah mencermati perkembangan dampak ekonomi berkaitan penyebaran Covid-19 yang masih berlanjut secara global maupun domestik," kata Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) IV BCA Hendrik Sia pada Tribun Timur, Selasa (29/12/2020).

Karena itu, di tahun 2021 Bank BCA lebih optimis.  Hal itu tercermin dari target pelepasan kredit BCA, terutama untuk kredit produktif ditarget tumbuh positif sekitar 10 persen.

"Walau kami optimis, namun pemulihan ekonomi ini sangat bergantung pada efektivitas pelaksanaan vaksin yang direncanakan akan dimulai di tahun depan," ujarnya.

Tak dipungkiri BCA, pencapaian kredit di tahun 2020 mengalami penurunan sekitar 10 persen hingga akhir 2020.

"Penurunan 10 persen merata baik kredit produktif maupun konsumtif secara Year on Year (YoY) atau periode sama di tahun 2019,"

Hendrik berharap, pandemi segera berlalu dan ekonomi benar-benar bisa recover.

Tak hanya perbankan, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DPD Sulawesi Selatan (Sulsel) juga optimis sektor pariwisata akan bangkit di 2021.

Pariwisata

Bangkitnya pariwisata khususnya Hotel dan Restoran akan berkontribusi besar menggairahkan perekonomian di tahun 2021.

"Saya yakin di 2021 pariwisata Indonesia dan dunia segera bangkit pasca proses vaksinisasi akan jalan Januari mendatang," kata Ketua PHRI DPD Sulsel, Anggiat Sinaga.

Salah satu kata kunci jika covid-19 terkendali, maka secara keseluruhan akan jalan.

"Apalagi di bawah kendali menteri pariwisata yang baru Sandiaga Uno memberi penyemangat akan hidupnya kembali Pariwisata Indonesia," ujarnya.

Anggiat membeberkan, pendapatan hotel maupun restoran di tahun 2020 ini hanya 55-58 persen dibandingkan realisasi di 2019 lalu.

"Memang jauh turunnya karena akibat Covid-19," bebernya.

Meski demikian hingga saat ini, sebagian besar hotel dan restoran di Sulsel sudah beroperasi.

"Hanya sebagain kecil dan hitungan jari saja yang belum beroperasi," ujarnya.

Ke depannya, PHRI akan fokus menjaga kualitas CHSE (cleanliness, health, safety and environment).

Dengan hal tersebut, tidak ada lagi ketakutan pengunjung menggunakan fasilitas hotel dan restoran.

Diketahui total hotel di bawah naungan PHRI Sulsel baik berbintang maupun tidak sebanyak 285.

Sedangkan restoran dan rumah makan lebih dari 750 outlet.

Selanjutnya, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua).

Industri haji, umrah maupun wisata halal juga optimis bisa bergairah di tahun 2021.

Sekretaris AMPHURI Sulampua Andi Candrawali mengatakan, sektor ini akan kembali bergairah jika pemerintah dan masyarakat berjibaku untuk menekan angka penularan Covid-19 ini.

"Karena sekarang diperketat kembali untuk pembatasan kota-kota di seluruh Indonesia," katanya.

Target dan optimisme AMPHURI Sulampua di tahun 2021 ialah terus mengkampanyekan  regulasi terbaru tentang umrah.

"Agar masyarakat terbiasa dan patuh dengan pelaksanaan ibadah yang aman di masa maupun pasca pandemi," ujarnya.

Melihat situasi sekarang sembari menunggu regulasi yang tetap dari Pemerintah Arab Saudi, Amphuri belum ada target sampai hari ini.

"Kondisi masih wait and see menyusul adanya desas desus tentang virus jenis baru," katanya.

Ia berharap, pemerintah dan masyarakat bisa bekerjasama dalam menekan angka penyebaran Covid-19 agar wabah ini segera hilang.

"Semoga semua lapisan masyarakat bisa merasakan kembali nikmatnya beribadah di Baitullah dan melepas rindu mengunjungi kota Rasul Madinah Al munawwarah," tuturnya.

Tak hanya itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) juga menyatakan optimismenya perekonomian akan membaik di tahun 2021.

Seperti dikatakan Ketua HIPMI Sulsel, Andi Rahmat Manggabarani.

Ia mengatakan, HIPMI selalu optimis di tahun 2021 perekonomian pasti akan berjalan dan tumbuh lebih baik daripada tahun 2020.

"Di saat pandemi ini perekonomian Sulsel bisa tetap positif di angka 5 persen. Kami yakin di 2021 perekonomian Sulsel bisa tumbuh lebih tinggi daripada ekonomi nasional," katanya.

Melihat program-program strategi dari Gubernur Sulsel maupun stake holder, dinilai Direktur Utama IMB Properti ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat di segala lapisan.

Ia juga menyampaikan, faktor utama perbaikan ekonomi adalah sudah adanya Vaksin.

"Dengan vaksin ini tentu kita semua berharap kehidupan sosial ekonomi dapat berjalan normal kembali," katanya.

Faktor lainnya, anggaran belanja negara sudah mulai dialihkan kembali untuk pembangunan.

Negara-negara lain sudah mulai membuka pintu untuk para pelancong.

Andi Rahmat menegaskan, untuk bisa bangkit sangat diperlukan sinergitas dan kolaborasi dari semua stakeholder.

"Harapan kami, Sulsel dapat menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang terbaik dan paling cepat pulih dari dampak Covid-19," tuturnya.

UMKM

Rasa optimisme terhadap penjualan positif di tahun 2021 disampaikan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Owner Keripik Bachiss Sekaligus Ketua D' Great UMKM Pinrang, Reza Alamsah mengatakan, usaha keripik pisang yang dirintisnya malah terjadi peningkatan signifikan di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut dikarenakan inovasinya
merubah kemasan dari pelastik di tahun 2019, beralih menggunakan Almuniumfoil standing potch di tahun 2020.

Disertai pula dua kali perubahan desain dan varian warna di tahun 2020.

"Ini membuka segment pasar baru untuk produk saya. Sehingga optimisme di 2021 mendatang akan lebih meningkat lagi," katanya.

Ia membeberkan, di tahun 2019 penjualan kurang lebih 12 ribu bungkus.

Kemudian, di tahun 2020 ini tembus kurang lebih 71.230 bungkus (hingga 29 Desember 2020).

"Karena itulah, di tahun 2021 kami target penjualan keripik Bachiss minimal 100 ribu bungkus," ucapnya.

Untuk menopang capaian positif di tahun 2021 mendatang, Keripik Bachiss akan berinovasi lagi dengan menambahkan varian baru.

Termasuk kemasan baru akan dilaunching di tahun 2021.

"Intinya dalam dunia usaha itu perlu fokus dan memberikan inovasi terbaru untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan yang muncul oleh konsumen," katanya.

Ia menambahkan, hal tersebut akan membantunya survive dalam situasi apapun termasuk tantangan baru di tahun 2021. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved