Muswil PKB Sulsel
Bukan Voting, Ketua PKB Sulsel Ditunjuk DPP, DPC Harap Azhar Arsyad Lagi
Dua pekan lagi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Selatan akan menggelar Musyawarah Wilayah.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Dua pekan lagi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Selatan akan menggelar Musyawarah Wilayah.
Forum tingkatkan wilayah itu akan digelar pada 16-17 Januari 2021 di Hotel Claro Jl AP Pettarani, Kota Makassar.
Ketua Panitia Muswil PKB Sulsel, Fauzi Andi Wawo mengatakan, mekanisme pemilihan ketua wilayah ini tidak lagi menggunakan format voting atau pemungutan suara.
Melainkan ditunjuk langsung oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB. Mekanisme penunjukan itu diputuskan setelah PKB melakukan monev di DPC kabupaten kota.
"Sekarang ini formatnya sudah berbeda karena sudah tidak ada lagi voting, nama calon ketua ditetapkan oleh DPP," kata Fauzi Andi Wawo kepada Tribun Timur, Rabu (30/12/2020).
"Insyaallah Muswil kali ini akan berjalan lancar dan sesuai harapan," tambahnya.
Anggota DPRD Sulsel itu melanjutkan, Muswil PKB Sulsel ini akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat karena masih dalam pandemi Covid-19.
Sejauh ini, sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) masih menginginkan Azhar Arsyad memimpin kembali DPW PKB Sulsel.
Mantan Ketua PW GP Ansor Sulawesi Selatan Periode 2008 - 2012 itu dinilai berhasil menaikkan kursi parlemen PKB di Sulsel.
Azhar Arsyad memimpin DPW PKB Sulsel dari tahun 2013 hingga 2020 ini.
Ia berhasil menaikkan kursi DPR RI dapil Sulsel dari nol menjadi 2 kursi. Kemudian kursi DPRD Sulsel Fraksi PKB dari 3 kursi menjadi 8 kursi, serta kursi DPRD kabupaten kota dari 36 jadi 51 kursi.
DPC PKB di wilayah selatan mendukung Azhar Arsyad untuk memimpin PKB Sulsel lagi. Seperti DPC PKB Kabupaten Selayar, Bulukumba, Gowa.
"DPC PKB Kabupaten Bulukumba 100 persen masih mendukung Pak Azhar Arsyad jadi ketua wilayah," kata Ketua DPC PKB Bulukumba, Fahidin HDK kepada Tribun Timur, Rabu (30/12/2020).
Anggota DPRD Bulukumba ini menilai, kepemimpinan Azhar Arsyad berhasil menaikkan jumlah kursi partai dalam pemilihan legislatif 2019.
Dari tiga menjadi delapan kursi DPRD Sulsel. Ditambah dua kursi DPR RI, serta 51 DPRD kabupaten/kota.
Fahidin menambahkan, Azhar Arsyad sosok pemimpin yang dekat dengan NU beserta Banon-banonnya dan di kalangan Nahdiyin.
DPC PKB Bulukumba menilai Azhar Arsyad aktif mengecek perkembangan pengurus hingga tingkat desa dengan sosok sederhana tapi berkarakter.
"Beliau punya kepemimpinannya kuat dan bersahabat, organisatoris berpengalaman, sedang menjalankan manajement modern," ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPC PKB Kabupaten Selayar, Aji Sumarno.
Kontestan Pilkada Selayar itu menyatakan pihaknya mendukung penuh Azhar Arsyad memimpin kembali PKB Sulsel.
"Pokoknya DPC Selayar mendukung penuh Pak Azhar Arsyad," kata Aji Sumarno saat dihubungi Tribun Timur, Rabu (30/12/2020).
Jebolan STPDN ini menilai peningkatan jumlah kursi legislatif PKB Sulsel adalah kinerja yang luar biasa.
"Kami lihat luar biasa kepemimpinannya, anggota DPR RI dari 0 jadi 2. DPRD Sulsel dari 3 jadi 8," tambah mantan Kepala Dinas Pendidikan Selayar ini.
DPC PKB Kabupaten Gowa juga mendukung penuh Azhar Arsyad memimpin kembali PKB Sulsel.
Sekretaris DPC PKB Kabupaten Gowa, Agussalim Daeng Ngago menjelaskan, kepemimpinan Azhar Arsyad sangat terbuka, santun serta sangat sederhana.
“Hasil konsolidasi kami sepakat mendukung penuh Azhar Arsyad kembali memimpin DPW PKB Sulsel periode berikutnya,” katanya.
Bahkan Agussalim Dg Ngago akan menggalang teman-teman DPC di daerah untuk mendukung Ashar Arzyad menjadi Ketua DPW PKB Sulssl periode mendatang.
“Kami juga sepakat akan menggalang dukungan untuk Azhar Arsyad sebagai Ketua DPW PKB Sulsel,” tegasnya.
Karena itu, pihaknya sepakat untuk memenangkan Arsyad sebagai Ketua DPW PKB Sulsel yang akan datang.
Agussalim Dg Ngago menegaskan, sangat jarang saat ini elite partai tampil sederhana apa lagi dengan kepiawian Azhar Arsyad, hasil Pileg 2019, lalu berhasil meningkatkan perolehan kursi DPR-RI dari 0 menjadi 2 Kursi.
"DPRD Provinsi dari 3 ke 8 kursi, DPRD Kabupaten/Kota dari 36 ke 51 Kursi DPRD Kabupaten/Kota,” bebernya.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95