Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Analisis

Ketika Karaeng Jalling Menolak Tua, Lirik Arman Arfah: Jangan Lupa Saya Juga Petani Rumput Laut!

Film itulah yang akhirnya menjadi inspirasi bagi Karaeng Jalling dimana ia merasa semakin tua justru tidak mengendurkan spiritnya tetap produktif

Editor: AS Kambie
dok.tribun
Annas GS Karaeng Jalling 

Kurang lebih 36 tahun lamanya ia mengabdi sebagai pegawai negeri sipil dengan berbagai penugasan, pengalaman berkesan dan beragam suka dukanya. 

Yang ia ingat paling berat saat ditugaskan oleh pimpinan mengeluarkan para pendemo Gubernur di gedung DPRD Sulsel yang sudah menginap dua hari. “Makanya saya panggil massa dari Jeneponto sekitar empatbelas mobil dan kemudian disuruh lagi mendamaikan pelantikan Bupati Jeneponto yang sudah membakar gedung DPRD setempat,” ceritanya.

Pada waktu ada instruksi Presiden tentang gerakan penghematan BBM dan banyak pejabat naik sepeda dan sebagainya, maka Karaeng Jalling memilih naik kuda ke kantor. Hal itu menjadi heboh dan pro kontra di masyarakat bahkan menjadi viral di media massa.

Namun satu yang membuat dirinya bangga karena sampai masa pension, ia tidak pernah di non job, meskipun saat itu banyak ASN yang iri dan cemburu dengan karirnya. Jabatan terakhirnya sebagai Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan.

“Tapi saya tetap bersahabat pada orang yang tidak suka pada saya dan saya selalu menjaga adat-adat Bugis Makassar, terkhusus adat orang Turatea,” kata ayah lima anak dan dua cucu ini.(*}

Teriring sebait puisi:
Jika aku menua,yang usang kursi kayu
Almanak di ruang tamu
Dan jemari tak pernah tua
Seperti burung yang lahir kembali
Kuhitung kulit yang terkelupas
Masih kuseruput kopi panas
Racikan khas legendaris

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved