Menteri Agama RI
Menteri Agama Pilihan Jokowi, Gus Yaqut Dipuji Denny Siregar 'Beliau Humoris Tapi Keras ke Radikal'
Gus Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama Pilihan Jokowi, Gus Yaqut Dipuji Denny Siregar, 'Beliau Humoris Tapi Keras ke Radikal'
TRIBUN-TIMUR.COM - Dengan hak prerogatifnya, Presiden Jokowi menunjuk Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas
Padahal nama Gus Yaqut sapaannya tak pernah masuk bursa.
Nama Sekum PBNU Yahya Cholil Staquf malah lebih santer 24 jam sebelum Jokowi resmi mengumumkan menteri baru.
Kini, Gus Yaqut telah dilantik oleh Jokowi di Istana Negara Jakarta Rabu 23 Desember 2020.
Ada yang pro dan kontra.
Salah satu yang mendukung penuh pemilihan Gus Yaqut sebagai Menteri Agama adalah pegiat media sosial Denny Siregar.
Denny Siregar dikenal pegiat sosmed pendukung fanatik Jokowi.
Innalillahi Wainnailaihi Rajiun
Yaqut Cholil Qoumas ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Menteri Agama.
Tidak seperti layaknya pejabat-pejabat baru yang terpilih menjadi menteri, Yaqut Cholil Qoumas malah berucap "Inalilahi wa inailaihi rojiun", saat mendapatkan kabar akan menjadi Menteri Agama Republik Indonesia menggantikan Fachrul Razi
Ucapan "Inalilahi wa inailaihi rojiun" ini biasa dilantunkan muslim saat menerima cobaan atau musibah.
"Alhamdulillahirobilalamin, Inalilahi wa inailaihi rojiun," kata Yaqut Cholil Qoumas yang akrab di sapa Gus Yaqut ini saat memberikan pernyataan pers di Istana Merdeka Jakarta Selasa (22/12) sesaat setelah ditetapkan oleh Presiden sebagai calon Menteri Agama.
Yaqut Cholil Qoumas menceritakan, ketika pertama kali dirinya mendapatkan berita bahwa ia harus menerima amanah sebagai pembantu Bapak Presiden dan Wakil Presiden, ia merasakan kaget.
"Karena dalam mimpi saya yang paling liar, tidak pernah menjadi Menteri Agama," katanya.
Tapi bagi Yaqut Cholil Qoumas apapun tugas yang sudah diberikan ia sudah bertekad untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang ia miliki untuk bangsa dan negara.
"Kebetulan saat ini mendapat kesempatan melalui Kementerian Agama. Saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara," katanya.
Rencana kerja Yaqut Cholil Qoumas
Pada kesempatan itu Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan beberapa rencana kerja saat resmi menjadi Menteri Agama.
Pertama, akan menjadikan agama itu sebagi inspirasi bukan aspirasi. "Artinya agama sebisa mungkin tidak digunakan lagi menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintahan atau merebut kekuasaaan, juga mungkin tujuan lain. Biarkanlah agama membawa kebaikan kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.
Kedua, Yaqut Cholil Qoumas menyatakan tugas sebagai Menteri Agama tidak mudah. Terutama adalah bagaimana meningkatkan ukhuwah islamiah, karena mayortitas warga negara Indonesia adalah pemeluk agama Islam.
"Negera ini akan damai jika sesama muslim, sesama umat Islam memiliki ukhuwah atau persatuan diantara mereka," katanya.
Kedua, Yaqut Cholil Qoumas akan berupaya meningkatkan ukhuwah wathoniah atau persaudaraan sesama warga bangsa alias cinta tanah air.
Ia menyebut Indonesia bisa lepas dari jajahan kolonial Belanda karena perjuangan oleh semua agama, kerjasama antaragama baik Muslim, Kristiani, Hindu, Budha, Konghucu.
"Semua agama di Indoneia terlibat dalam pergolakan kemerdekaan," katanya.
Karena itulah Gus Yaqut mengangap peniting untuk meningkatkan ukhuwah wathoniah dan membangkitkan kembali agar tidak ada satu agama kelompok pun mengklaim memiliki negara Indonesia. "Semua berhak memiliki negara ini," katanya
Ketiga meningkatkan ukhuwah basyariah atau persaudaraan dan persatuan sesama umat manusia.
Lalu Gus Yaqut mengutip dalam beberapa kesempatan Ali Abi Thalib, menyatakan siapa yang tidak seiman adalah saudara dalam kemanusiaan.
"Ini penting menjadi kesadaran warga bangsa. Jika ini dilakukan Indonesia akan lebih tentram dan pembangunan mudah diwujudkan," tandas putra dari Kyai Haji Cholil Bisri, yang juga kakak kandung dari Kyai Haji Mustofa Bisri alias Gus Mus.
Keempat, Yaqut Cholil Qoumas akan berupaya memajukan pendidikan agama di lingkungan kementerian agama.
"Agama apapun! Mewujudkan pendidikan agama lebih termasuk didalanya pondok pesantren," katanya.
Ia akan mendorong agar pesantren bisa lebih mandiri dan bisa melahirkan kader terbaik bangsa yang memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara.
"Terakhir mohon doa restu kepada seluruh rakyat Indonesia agar bisa melaksanakan amanah ini sebaik-baiknya. Istikomah dalam kebaikan dan membuat kemajuan bagi bangsa dan negara," kata Yaqut Cholil Qoumas menutup sambutanya.
Lalu siapa sosok Yaqut Cholil Qoumas?
Yaqut Cholil Qoumas lahir di Rembang, 4 Januari 1975.
Ia adalah putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, satu di antara pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini juga saudara dari Yahya Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Selain mengemban amanah sebagai Ketua Umum GP Ansor, Yaqut mengabdi sebagai wakil rakyat.
Ia terpilih menjadi anggota DPR RI 2019-2024 di daerah pemilihan Jawa Tengah X.
Sebagai bagian dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Yaqut bertugas dalam Komisi II - Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah, Aparatur & Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan & Reforma Agraria.
Perintahkan Banser
Tribunnews.com mengabarkan, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, menginstruksikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur berkoordinasi dengan aparat keamanan guna menjaga kediaman Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, di Pamekasan, Madura.
Langkah tersebut dilakukan Gus Yaqut setelah kediaman ibu Mahfud digeruduk sekelompok orang pada Selasa (1/12/2020) kemarin.
Gus Yaqut mengungkapkan sejumlah pertimbangan yang menjadi dasar instruksi tersebut antara lain adalah kemanusiaan, mengingat ketika kejadian ibunda Mahfud MD yang berusia 90 tahun sedang berada di rumah tersebut.
Selain itu, ia mengatakan Banser juga diwajibkan menjaga kiai, tokoh, dan aset Nadhlatul Ulama.
"Banser wajib menjaga kiai, tokoh dan aset NU," kata Gus Yaqut ketika dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (2/12/2020).
Namun, Gus Yaqut tidak menjelaskan secara spesifik berapa jumlah personel Banser yang dikerahkan.
"Saya menginstruksikan. Kalau mengerahkan, bisa ratusan ribu se-Jawa timur. Saya minta Banser Jawa Timur untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan terlebih dahulu. Kami back up secukupnya," kata Gus Yaqut.
Gus Yaqut menilai tindakan yang dilakukan sekelompok orang terhadap rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan tersebut tidak boleh dibiarkan.
Ia bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai mobokrasi.
"Mobokrasi seperti yang terjadi di Pamekasan seperti itu, tidak boleh dibiarkan. Tidak boleh ada kelompok yang merasa kuat lalu memaksakan kehendaknya. Jika tidak sepakat dengan apa yang dilakukan Pak Mahfud, tabayyun saja. Atau proses secara hukum," kata Gus Yaqut.
Dikutip dari laman DPR, inilah riwayat pendidikan dan karier Gus Yaqut:
Riwayat pendidikan Yaqut Cholil Qoumas
SDN KUTOHARJO (1981-1987)
SMPN II REMBANG (1987-1990)
SMAN II REMBANG (1990-1993)
Universitas Indonesia Jurusan Sosiologi
Riwayat Pekerjaan
Radio Mata Air Fm Rembang, Sebagai: Komisaris (2012)
Pemerintah Daerah Kab Rembang, S Ebagai: Wakil Bupati (2005-2010)
DPRD Kabupaten Rembang, Sebagai: Anggota (2004-2005)
Riwayat Organisasi
Pimpinan Pusat GP Ansor, Sebagai: Ketua Umum (2016-2021)
Pimpinan Pusat GP Ansor, Sebagai: Ketua (2011-2016)
DPC Pkb Bandung, Sebagai: Ketua (2001-2015)
PMII Depok, Sebagai: Ketua Umum (1997-1999).(*)
Dukungan Denny Siregar ke Gus Yaqut
Berikut ulasannya dikutip dari akun facebook resminya:
SELAMAT BEKERJA, KAWAN..
Menteri agama sebelumnya memang sangat mengecewakan Presiden..
Sebelumnya Presiden mendapat jaminan bahwa Fachrul Razi adalah orang yang tepat. Mantan tentara dan tegas. Namanya harum sebagai Komisaris utama di ANTAM.
Tapi ANTAM bukanlah Indonesia. Apalagi menyangkut masalah agama.
Carut marutnya sudah sejak lama. Radikalisme dan intoleransi di banyak daerah sudah banyak berbuah. Alih-alih tegas, eh Fachrul Razi malah blunder mendukung FPI. Kaget pasti Jokowi, "loh kok jadi gitu ??"
Blundernya Fachrul Razi akhirnya jadi menyerang Jokowi, karena dia Presidennya. Hilang sudah "tegas tegas"nya.
Yang ada malah kelompok intoleran makin berjaya. Beberapa kasus marak di Indonesia, dan tidak ada tindakan apa2. Kalaupun ada, sudah telat banget.
Jadi, saya yakin Menteri pertama yang akan diganti Jokowi pasti dia. Benar saja.
Hanya saya juga kaget, ketika tiba2 Jokowi angkat Ketua umum Ansor, Gus Yaqut jadi Menteri Agama. Menarik, pikir saya.
Saya sempat berjalan bersama Gus Yaqut ke beberapa daerah bicara tentang masalah radikalisme ini. Disana kami saling mengenal. Beliau humoris. Penuh dengan celetukan spontanitas khas NU.
Tapi tidak kehilangan wibawanya dalam memerangi kelompok garis keras.
Dan ini mungkin yang diinginkan Jokowi. Menteri agama dikembalikan ke NU, tapi lewat barisan mudanya. Sekaligus sebuah test case, apakah bisa anak muda NU menyelesaikan masalah negeri ini ? Jika bisa, keren sudah..
Saya berharap banyak pada Gus Yaqut. Meski saya tahu, bahwa Indonesia bukanlah Banser dan Ansor yang semuanya satu komando, seragam dan satu keyakinan. Indonesia jauh lebih complex dan semua agama ingin diperhatikan.
Permasalahan paling mendasar adalah elemen2 di pemerintahan dan pendidikan agama sudah lama dikuasai kelompok radikal. Bahkan sekolah negeri sekarang sudah jadi sekolah agama, karena ada kewajiban yang tidak tertulis yang dipopulerkan guru agamanya.
Semoga ini bisa menjadi perhatian Gus Yaqut lewat kerjasama dengan Menteri Pendidikan.
Akhir kata, saya harus ucapkan "Selamat bekerja, kawan.."
Tetaplah pada amanah, karena jabatan itu bukan peluang. Suarakan sekeras2nya supaya Indonesia kembali ke jati dirinya. Ubahlah persepsi bahwa Islam bukan lagi marah, tetapi ramah ke banyak daerah.
Saya yakin anda mampu. Dan sesudah tugas itu selesai, semoga kita bisa kumpul lagi sambil seruput secangkir kopi..
Denny Siregar