Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Bukan Sosok Sembarangan, Tak Hanya Ketua GP Ansor, Lihat Ayahnya

Menteri Agama Yaqut Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut bukan sosok sembarangan, tak hanya Ketua GP Ansor, lihat ayahnya.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM/SENO TRI SULISTIYONO
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut 

TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut bukan sosok sembarangan, tak hanya Ketua GP Ansor, lihat ayahnya.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengucapkan selamat atas ditunjuknya Yaqut Cholil Qoumas oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Menteri Agama.

Ace mengatakan, Yaqut pantas menduduki posisi sebagai Menteri Agama.

Ia pun berharap, Yaqut dapat menebarkan moderasi dalam beragama.

"Beliau (Gus Yaqut) pantas menduduki jabatan tersebut karena pandangan keagamaannya diharapkan menebarkan moderasi beragama," kata Ace saat dihubungi, Selasa (22/12/2020).

Ace mengaku sudah mengenal sosok Yaqut saat menjadi Ketua Gerakan Pemuda atau GP Ansor.

Ia mengatakan, Wakil Ketua Komisi II DPR itu berhasil mengelola organisasi yang konsisten merawat keberagamaan di Indonesia.

"GP Ansor selama ini telah menunjukkan pandangannya sebagai organisasi yang konsisten merawat beragamaan di Indonesia," ujar dia. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru.

Setidaknya, ada enam nama menteri yang baru.

Salah satunya yakni Yaqut Cholil Quoumas.

Yaqut menggantikan posisi Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.

Yaqut merupakan tokoh muslim Ketua PP Gerakan Pemuda Ansor.

"Yang keempat adalah Bapak Yaqut Cholil Qoumas beliau adalah tokoh muslim ketua PP GP Ansor dan dan akan diberikan akan kita berikan tanggung jawab sebagai Menteri Agama," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020).

Kaget saat diminta

Yaqut mengaku kaget saat pertama kali diminta Presiden Jokowi masuk ke Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Agama.

Menurut Yaqut, dirinya tak pernah membayangkan bakal duduk di kursi menteri.

"Tentu yang saya rasakan adalah kaget. Karena dalam mimpi yang paling liar saya, tidak pernah membayangkan menjadi Menteri Agama," kata Yaqut dalam konfernsi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).

Yaqut mengatakan, tugas barunya ini merupakan amanah yang diberikan Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Yaqut pun mengaku sudah bertekad untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang ia miliki untuk bangsa dan negara.

"Melalui Kementerian Agama saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara ini," ujarnya.

Setelah nantinya resmi menjadi Menteri Agama, kata Yaqut, yang pertama kali akan ia lakukan adalah menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi.

Artinya, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah, merebut kekuasaan, atau untuk tujuan-tujuan yang lain.

"Agama biar menjadi inspirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata dia.

Selain itu, Yaqut berjanji untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah.

Menurut dia, lantaran mayoritas masyarakat Indonesia pemeluk Islam, maka negara akan damai dan tentram jika sesama Muslim memiliki ukhuwah atau persatuan.

Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sesama warga bangsa.

Menurut dia, kemerdekaan Indonesia tercapai bukan hanya karena peran masyarakat Islam.

Akan tetapi, peran bersama kaum Kristiani, Hindu, Budha, Konghucu dan semua agama dalam melakukan pergolakan demi mencapai kemerdekaan.

Oleh karenanya, tidak ada satu kelompok atau satu agama pun yang berhak mengklaim kepemilikan tunggal negara ini.

Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah basyariah atau persatuan sesama umat manusia.

Mengutip sahabat Nabi, Yaqut menyebut bahwa jika antara satu orang dengan yang lain tidak bersaudara dalam iman, maka persaudaraan harus dilakukan dalam aspek kemanusiaan.

Selain itu, Yaqut berjanji untuk meningkatkan pendidikan seluruh agama, termasuk mendorong kemandirian pondok pesantren.

Ia ingin, pondok pesantren melahirkan kader-kader terbaik bangsa yang bisa memberikan sumbangsih terbaik bagi negara.

"Mohon doa restu bapak ibu sekalian dan seluruh rakyat Indonesia agar amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, istikamah dalam kebaikan dan tentu saja membawa kemajuan bagi bangsa dan negara," kata dia.

Putra kiai ternama

Gus Yaqut merupakan putra dari kiai ternama, KH Muhammad Cholil Bisri yang juga salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ).

Ia lahir di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada 4 Januari 1975.

Mengutip Kompas.com, Selasa (22/12/2020), Gus Yaqut merintis karier politik di PKB

Pada 2005, ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang.

Akan tetapi, jabatan di DPRD tersebut ditanggalkan.

Sebab, pada tahun yang sama, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Bupati Rembang periode 2005-2010.

Pada 2011, ia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Rembang.

Selanjutnya, pada 2015, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah. 

Gus Yaqut menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.

Ia mengantikan posisi Hanif Dhakiri yang ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja.

Lalu, pada 2015, Gus Yaqut terpilih sebagai Ketum GP Ansor periode 2015-2020 menggantikan Nusron Wahid.

Mengutip Kompas.com, Selasa (22/12/2020), total kekayaan Gus Yaqut sebanyak Rp 936.396.000.

Jumlah tersebut berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada 19 Juni 2019.

Toleransi dan ekonomi syariah

Dikutip dari Kompas.com, 26 September 2019, Gus Yaqut menghadiri audiensi umum dan bertemu dengan Paus Fransiskus di lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada 25 September 2019.

Kedatangannya ke Vatikan tersebut mendukung dokumen Human Fraternity for Wolrd Peace and Living Together yang didengungkan Paus Fransiskus dengan Grand Syech Al-Alzhar.

Selain dukungan, Yaqut yang menjabat Ketua Umum GP Ansor juga menyampaikan dokumen GP Ansor Declaration on Humanitarian Islam.

Dokumen tersebut menyerukan untuk membangun konsensus global demi mencegah agama dijadikan sebagai senjata politik, khususnya Islam, dan kampanye perdamaian Islam yang ramah.

Ketika bertemu langsung dengan Paus, ia menyampaikan kehidupan beragama di Indonesia yang harmonis.

Tak hanya soal kerukunan umat, Kompas.com memberitakan pada 4 Desember 2019, Gus Yaqut pernah memberi masukan pada Wakil Presiden Maruf Amin terkait ekonomi syariah dan penegakan hukum.

Gus Yaqut menilai masyarakat mengharapkan adanya sikap pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dan penegakan hukum, yang salah satunya dapat diatasi dengan ekonomi syariah.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved