Penanganan Covid
Update Sebaran Corona 20 Desember: Kian Ganas 6.982 Kasus Baru, Jakarta, Jabar Jatim, Sulsel Tinggi!
Update Sebaran Corona Indonesia 20 Desember hari ini: Kian Ganas 6.982 Kasus Baru, Jakarta, Jabar Jatim, Sulsel Tinggi!
TRIBUN-TIMUR.COM - Update Sebaran Corona Indonesia 20 Desember hari ini: Kian Ganas 6.982 Kasus Baru, Jakarta, Jabar Jatim, Sulsel Tinggi!
Tercatat Minggu (20/12/2020) ada tambahan 6.982 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19.
Jakarta, Jabar, Jatim, Jateng dengan angka tertinggi.
Di luar Pulau Jawa, kasus di Sulsel juga masih tinggi; 489 kasus baru.
Vaksin Covid Vaksin Ke-15 Anak Indonesia
Vaksin anti-Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang disebarkan dan disuntikkan mulai Januari 2021 bulan depan, akan menjadi imunisasi kelima belas (15) bagi anak di Indonesia.
Vaksin Corona akan menjadi jenis imunisasi mutakhir yang akan membaur dalam tubuh anak manusia modern.
Hingga Desember 2020 ini, China menjadi negara yang mewajibkan vaksin Covid-19 bagi bayi lahir dan warganya.
China tercatat sebagai salah satu wilayah sentrum awal (epidemi) virus mematikan penyerang saluran pernafasan (pneumonia) ini.
Sejak 14 Desember 2019, pandemi ini sudah memicu 1,68 juta warga meninggal dari total 76,1 juta kasus global di 210 negara.
Data otoritas kesehatan dunia, WHO, Minggu (20/12/2020) mencatat, angka kasus terus naik dengan total 43,4 juta pasien sembuh.
Merujuk Pedoman dan standar Imunisasi Indonesia rilisan Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2011 dan 2017, ke-14 jenis vaksin itu mulai diberikan 0 hingga usia 18 tahun.
Vaksin Hepatitis B adalah imunisasi pertama. Disuntik atau diteteskan minimal 12 jam setelah kelahiran bayi.
Vaksin wajib ini diberi tiga kali, usia 12 jam, usia 2 bulan, dan 6 bulan.
Tiga jenis vaksin wajib dan paling banyak diberikan adalah DTP (7 kali), polio (6 kali vaksinasi) dan HiB (4 kali).
Dari 15 daftar vaksin rujukan IDAI 2011 juga disebutkan vaksin jenis influenza diberikan berkala dan gradual mulai usia 6 bulan hingga 18 tahun.
Dalam tabel Jadwal Imunisasi IDAI yang dipajang di poliklinik 7th floor RS Siloam Makassar, Jl Tanjung Bunga, Makassar, medio Desember 2020, vaksin Covid belum "masuk tabel."
Sejauh ini belum ada rilis resmi apakah kelak vaksin COVID-19 cukup diberikan sekali seumur hidup atau beberapa kali.
Di laman Q&A situs resmi covid-19.go.id merilis kini, Terdapat kandidat vaksin yang dapat diberikan untuk mereka yang berusia 60 hingga 89 tahun.
Namun, tahap awal vaksinasi diberikan pada orang dewasa sehat usia 18-59 tahun yang merupakan kelompok usia terbanyak terpapar COVID-19.
Selain itu, dikarenakan mayoritas kandidat vaksin di dunia saat ini baru diuji cobakan pada orang dewasa usia 18-59 tahun yang sehat, dan akan membutuhkan waktu uji klinis tambahan untuk bisa mengidentifikasi kesesuaian vaksin COVID-19 untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun dengan penyakit penyerta.
Dilaman itu, kini belum ada pengobatan khusus yang efektif untuk infeksi virus corona baru.
"Vaksin mungkin baru bisa tersedia tahun 2021. Sementara ini, cara terbaik adalah melakukan tindakan pencegahan, yaitu:Sering suci tangan pakai sabun dan air mengalir. Hindari menyentuh muka," demikian dilansir situs satgas covid-19 Indonesia. https://www.covid19.go.id/tanya-jawab/
Merujuk Jadwal imunisasi anak berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2017 lalu, berikut ini Tribun menyitir jadwal vaksin bagi anak usia 0 hari hingga 18 tahun.
1. Vaksin hepatitis B (HB)
Menurut jadwal imunisasi IDAI, vaksin HB pertama (monovalent) paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului pemberian suntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya.
Jadwal imunisasi lengkap pemberian vaksin HB monovalen adalah usia 0,1, dan 6 bulan.
Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, diberikan vaksin HB dan imunoglobin hepatitis B (HBIg) pada ekstrimitas yang berbeda.
Apabila diberikan HB kombinasi dengan DTPw, maka jadwal imunisasi lengkap dilakukan pada usia 2,3, dan 4 bulan.
Apabila vaksin HB kombinasi dengan DTPa, maka jadwal pemberian pada usia 2,4, dan 6 bulan.
2. Vaksin polio
Apabila lahir di rumah segera berikan OPV-0. Apabila lahir di sarana kesehatan, OPV-0 diberikan saat bayi dipulangkan.
Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster diberikan OPV atau IPV.
Paling sedikit harus mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan pemberian OPV-3.
3. Vaksin BCG
Pemberian vaksin BCG berdasarkan jadwal imunisasi IDAI dianjurkan sebelum usia 3 bulan, optimal usia 2 bulan. Apabila diberikan pada usia 3 bulan atau lebih, perlu dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu.
4. Vaksin DTP
Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTPw atau DTPa atau kombinasi dengan vaksin lain.
Apabila diberikan vaksin DTPa maka interval jadwal imunisasi lengkap pemberian vaksin lanjutan tersebut pada usia 2,4, dan 6 bulan. Untuk usia lebih dari 7 bulan diberikan vaksin Td atau Tdap.
Untuk DTP 6 dapat diberikan Td/Tdap pada usia 10-12 tahun dan booster Td diberikan setiap 10 tahun.
5. Vaksin pneumokokus (PCV)
Apabila diberikan pada usia 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; dan pada usia lebih dari 1 tahun diberikan 1 kali.
Keduanya perlu booster pada usia lebih dari 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak usia di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.
6. Vaksin rotavirus
Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama diberikan usia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia ≥ 15 minggu), dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu.
Batas akhir pemberian pada usia 24 minggu. Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama diberikan usia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia ≥ 15 minggu), dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 32 minggu.
7. Vaksin influenza
Berdasarkan jadwal imunisasi IDAI, vaksin influenza diberikan pada usia lebih dari 6 bulan, diulang setiap tahun.
Untuk imunisasi pertama kali (primary immunization) pada anak usia kurang dari 9 tahun diberi dua kali dengan interval minimal 4 minggu.
Untuk anak 6-36 bulan, dosis 0,25 mL. Untuk anak usia 36 bulan atau lebih, dosis 0,5 mL.
8. Vaksin campak
Vaksin campak kedua (18 bulan) tidak perlu diberikan apabila sudah mendapatkan MMR.
9. Vaksin MMR/MR
Apabila sudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, maka vaksin MMR/MR diberikan pada usia 15 bulan (minimal interval 6 bulan).
Apabila pada usia 12 bulan belum mendapatkan vaksin campak, maka dapat diberikan vaksin MMR/MR.
10. Vaksin varisela
Vaksin varisela diberikan setelah usia 12 bulan, terbaik pada usia sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada usia lebih dari 13 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
11. Vaksin human papilloma virus (HPV)
Berdasarkan jadwal imunisasi IDAI, Vaksin HPV diberikan mulai usia 10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan; vaksin HPV tetravalent dengan jadwal 0,2,6 bulan.
Apabila diberikan pada remaja usia 10-13 tahun, pemberian cukup 2 dosis dengan interval 6-12 bulan; respons antibodi setara dengan 3 dosis.
12. Vaksin Japanese encephalitis (JE)
Vaksin JE diberikan mulai usia 12 bulan pada daerah endemis atau turis yang akan bepergian ke daerah endemis tersebut. Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun berikutnya.
13. Vaksin dengue
Diberikan pada usia 9-16 tahun dengan jadwal 0,6, dan 12 bulan.
1. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi menular yang menyerang hati (liver) dan dapat berujung pada kanker hati atau sirosis. Vaksin hepatitis B harus didapat segera setelah bayi baru lahir, paling lambat 12 jam setelah kelahiran.
Namun, bayi harus mendapatkan suntikan vitamin K1 dulu 30 menit sebelum divaksin. Setelah jadwal vaksin pertama, imunisasi hepatitis B juga harus diulang dua kali.
Pertama saat bayi telah berumur 1 bulan dan terakhir saat usianya 6 bulan.
2. Vaksin BCG
Vaksin BCG adalah imunisasi untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). TBC adalah penyakit menular bahaya yang menyerang saluran pernapasan. Vaksin BCG cukup diberikan 1 kali sebelum bayi berusia 3 bulan.
3. Vaksin Polio
Polio adalah infeksi virus menular yang menyerang sistem saraf pusat di otak. Polio menyebabkan badan pengidapnya lumpuh atau dikenal sebagai penyakit lumpuh layu.
Pada kasus yang lebih parah, polio sampai mengganggu pernapasan dan proses menelan.
Bayi perlu mendapatkan vaksin polio sebelum berusia genap 1 tahun. Vaksin polio terdiri dari 4 rangkaian.
Vaksin pertama diberikan segera setelah baru lahir, kedua pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan terakhir saat menginjak 6 bulan.
4. Vaksin Campak
Campak (rubeola) adalah infeksi menular yang kerap terjadi pada usia anak-anak. Penyakit ini menyerang saluran pernapasan dan kemudian menginfeksi seluruh tubuh.
Nah, imunisasi dapat membantu menurunkan risiko anak tertular penyakit ini.
Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit campak berat yang dapat menyebabkan pneumonia (radang paru), diare, dan bisa menyerang otak.
Vaksin campak diberikan sebanyak 2 kali, yaitu pada saat anak berusia 9 bulan dan 24 bulan. Namun, vaksin campak kedua pada usia 24 bulan tidak perlu lagi diberikan jika anak sudah mendapatkan vaksin MMR pada usia 15 bulan.
5. Vaksin Pentavalen (DPT-HB-HiB)
Vaksin pentavalen merupakan vaksin kombinasi dari vaksin DPT, vaksin HB, dan vaksin HiB (haemophilus influenza tipe B).
Vaksin ini diberikan untuk mencegah 6 penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis (radang otak).
Jadwal pemberian vaksin ini sebanyak 4 kali, yaitu pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan 18 bulan