Tribun Bulukumba
Musim Hujan, Harga Cabai Besar di Bulukumba Naik
Hampir seluruh daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), telah memasuki masa musim penghujan, termasuk salah satunya di Kabupaten Bulukumba.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Hampir seluruh daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), telah memasuki masa musim penghujan, termasuk salah satunya di Kabupaten Bulukumba.
Meski BMKG memprediksi Badai La Nina tak begitu berdampak di kabupaten yang berada di kaki Pulau Sulawesi itu, namun Kepala BPBD Bulukumba, Andi Akrim Amir, tetap meminta warga untuk waspada.
Khususnya warga yang bermukim di area bantaran sungai dan area yang masuk kategori rawan bencana longsor.
Akrim juga meminta warga untuk tidak berteduh di bawah pepohonan.
Musim penghujan yang melanda Sulsel saat ini juga berdampak pada produksi cabai besar.
Hal tersebut disampaikan oleh pedagang di Pasar Sentral Bulukumba, Hj Sama, Minggu (20/12/2020).
"Iya naik harga sekarang, harga cabai besar itu harganya Rp30 ribu per kilogramnya. Pengaruh hujan, kurang barang," kata Hj Sama.
Biasanya, lanjut dia, harga cabai besar per kilogramnya hanya Rp20-25 ribu.
Sementara untuk harga kebutuhan lainnya, seperti bawang merah, bawang putih, masih stabil.
Sementara harga telur jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 sudah mulai merangkak naik.
Harga telur di pasar induk Bulukumba itu, satu raknya kini seharga Rp45 ribu.
Sebelumnya, satu rak telur dijual oleh pedagang seharga Rp38 ribu.
Salah seorang pedagang telur, Kartini, mengaku, jika kenaikan harga memang kerap terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Sekarang Rp45 ribu, begitu memang biasanya kalau mau Natal dan Tahun Baru," katanya.
Namun, ia memprediksi kenaikan harga saat ini sudah maksimal. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi