Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

180 Warga Blok 10 Antang Makassar Mengungsi Akibat Banjir, Belum Ada Bantuan Pemerintah

Seperti terpantau di posko pengunsian Pondok Pesantren DDI Abrad yang berjarak lebih kurang 200 meter

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
Suasana di posko pengungsian Pondok Pesantren DDI Abrad Blok 10 Perumahan Nasional (Perumnas) Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Makassar, Minggu (20/12/2020) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jumlah warga Blok 10 Perumahan Nasional (Perumnas) Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Makassar, yang mengungsi akibat banjir bertambah pada Minggu (20/12/2020) malam.

Seperti terpantau di posko pengunsian Pondok Pesantren DDI Abrad yang berjarak lebih kurang 200 meter dari lokasi banjir pemukiman warga.

Para pengungsi tampak memenuhi lantai dasar dan lantai dua pondok pesantren.

Mereka duduk dan baring dengan alas seadanya.

Beberapa kantong bingkisan makanan siap santap berjejer di sekitar mereka.

Juga terlihat beberapa relawan Palang Merah Indonesia (PMI) menyambangi posko.

"Tadi waktu lohor, 35 KK (Kepala Keluaga) 150 kepala (jiwa). Tapi setelah Magrib ini bertambah 10 KK, jadi total 180 kepala (jiwa)," kata kordinator posko, Hajrah (47).

Menurut Hajrah, hingga dua hari pengunsian, belum ada bantuan dari pemerintah.

"Tadi ada yang masuk makanan dari Ihwa. (Dari pemerintah) belum ada, tadi ada juga dari ojol," ujarnya.

Selain makanan, lanjut dia, para pengungsi saat ini membutuhkan selimut dan pampers untuk bayi dan balita, serta obat-obatan.

Ada dua lokasi pengungsian untuk korban terdampak banjir di Blok 10. Selain di Pondok Pesantren DDI Abrad, juga terdapat di Masjid Jabal Nur.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved