Tribun Makassar
Terkait Situasi Keamanan Negara, Ini Tanggapan Dosen HI Unhas Agussalim Burhanuddin
Dosen Ilmu Hubungan Internasional FISIP Unhas, Agussalim Burhanuddin mengatakan, ada kelompok-kelompok, yang ingin memanfaatkan momen
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menanggapi permasalahan yang terjadi di Indonesia baru-baru ini, lalu seperti konflik antara polisi dan FPI, disertai pelemparan bom molotov ke pos polisi di Makassar.
Dosen Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas, Agussalim Burhanuddin mengatakan, ada kelompok-kelompok, yang ingin memanfaatkan momen, untuk menyebar teror di tengah masyarakat
Menurutnya, kelompok bukan kelompok yang memiliki hubungan dengan masalah yang terjadi.
"Kalau kasus kemarin itu (pelemparan molotov) prediksi saya, kalau melihat bahasa pada pesan yang disampaikan, kemungkinan adalah kelompok yang memanfaatkan situasi nasional, terkait dengan krisis antar polisi dengan FPI," ujarnya Selasa (15/12/2020).
Sehingga, ia berpendapat situasi keamanan di Indonesia, masih relatif aman, sebab negara masih bisa memegang kendali.
"Kecuali negara sudah tidak bsa mengendalikan situasi. Itu bisa dikategorikan negara gagal atau failed state," terangnya.
Menurutnya, masalah seperti ini lumrah terjadi di negara manapun.
"Jadi yang harus diperhatikan, bagaimana cara penyelesaiannya, apakah dengan cara elegan, beradab, demokratis, denga tidak menggunakan kekerasan diluar hukum," jelasnya
"Karena yang kita takutkan itu, jika ada extra judicial killing, atau pembunuhan diluar hukum. Tapi mudah-mudahan hal itu tidak terjadi," lanjutnya.
Ia pun berharap, agar masyarakat tetap mempercaya kepada penegak hukum, sehingga situasi tidak menjadi semakin rumit.
Kepada masyarakat, tentunya kita harus percaya kepada penegak hukum, jgn membuat situasi makin rumit atau sulit.
"Untuk pemerintah tetap bekerja melalui koridor hukum yang ada, tidak bersikap otoritarian. Karena dalam keamanan ada istilah 'draconian policy," yaitu pengambilan sikap, atau kebijakan penegakan keamanan secara berlebihan, dan ini bisa mengganggu stabilitas dan hak asasi masyarakat secara umum. Itu yang tidak diinginkan," tutupnya.
Laporan tribuntimur.com, M Ikhsan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/dosen-hi-unhas-agussalim-burhanuddin-15122020.jpg)