Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Sejarah Hari Nusantara Diperingati Setiap 13 Desember, Tahun Ini Usung Tema Penguatan Budaya Bahari

Hari Nusantara merupakan perwujudan dari Deklarasi Djuanda yang dianggap sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia Kedua.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Hasriyani Latif
Kompas.com
Tahun 2020 ini, Hari Nusantara mengangkat tema "Penguatan Budaya Bahari Demi Peningkatan Ekonomi Era Digital". 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Setiap 13 Desember diperingati sebagai Hari Nusantara.

Hari Nusantara merupakan perwujudan dari Deklarasi Djuanda yang dianggap sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia Kedua.

Melalui deklarasi tersebut, Indonesia merajut dan mempersatukan kembali wilayah dan lautannya yang luas, menyatu menjadi kesatuan yang utuh dan berdaulat.

Sementara Deklarasi Djuanda dicetuskan pada 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu.

Lantas bagaimana sejarah peringatan Hari Nusantara?

Dikutip dari TribunStyle.com peringatan Hari Nusantara berawal dari Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaya.

Deklarasi tersebut menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939).

Dalam peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai.

Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut.

Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip-prinsip negara kepulauan (Archipelagic State) yang pada saat itu mendapat pertentangan besar dari beberapa negara, sehingga laut-laut antarpulau pun merupakan wilayah Indonesia dan bukan kawasan bebas.

Deklarasi Djuanda selanjutnya diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia.

Akibatnya luas wilayah Republik Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km² dengan pengecualian Papua yang walaupun wilayah Indonesia tetapi waktu itu belum diakui secara internasional.

Berdasarkan perhitungan 196 garis batas lurus (straight baselines) dari titik pulau terluar (kecuali Papua), terciptalah garis maya batas mengelilingi RI sepanjang 8.069,8 mil laut.

Setelah melalui perjuangan yang panjang, deklarasi ini akhirnya dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982).

Selanjutnya delarasi ini dipertegas kembali dengan UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan.

Pada tahun 1999, Presiden Abdurrahman Wahid mencanangkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara.

Penetapan hari ini dipertegas oleh Presiden Megawati dengan menerbitkan Keputusan Presiden RI Nomor 126 Tahun 2001 tentang Hari Nusantara, sehingga 13 Desember resmi menjadi hari perayaan nasional tidak libur.

Isi dari Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember 1957, menyatakan:

- Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri.

- Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan.

- Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah Indonesia.

Deklarasi Djuanda mengandung tujuan:

1. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat.

2. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan asas negara Kepulauan.

3. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan keselamatan NKRI.

Hari Nusantara memiliki empat tujuan:

1. Merubah mindset bangsa Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang juang dari matra darat menjadi matra laut (matra darat dan matra laut berimbang).

2. Menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama pembangunan nasional.

3. Menghasilkan model pembangunan terintegrasi bagi kepulauan terluar dan atau terpencil.

4. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mampu mengelola potensi sumber daya alam laut untuk kesejahteraan masyarakat dan disegani dunia.

Hari Nusantara 2020

Hari Nusantara diperingati dengan tema yang berbeda di setiap tahunnya.

Tahun 2020 ini, Hari Nusantara mengangkat tema "Penguatan Budaya Bahari Demi Peningkatan Ekonomi Era Digital".

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyebut tema tersebut terinspirasi dari Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957.

“Kita sama-sama tahu bahwa Hari Nusantara ini diinspirasi dari peran besar Pak Djuanda dalam rangka untuk menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan pada debat-debatnya di PBB,” ujar Johnny G. Plate dikutip dari laman resmi Kominfo.

Peringatan Hari Nusantara tahun ini juga membuka ruang yang seluas-luasnya atas peran aktif dan peran serta di sektor bahari atau ekonomi bahari dan digitalisasi bahari Indonesia saat ini.

“Acara-acara ini dilaksanakan dengan tujuan yang utama adalah demi meningkatkan kesadaran maritim kita, karenanya daya jangkau acara diharapkan untuk disaksikan atau diakses oleh sebagian luas masyarakat,” jelasnya.

Peringatan Hari Nusantara 2020 digelar secara terbatas di E-Convention Hall Ancol, Jakarta Utara, Minggu (13/12/2020).

Momen tersebut disiarkan melalui tayangan di sejumlah media televisi dan kanal YouTube Kemkominfo.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved