Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penanganan Covid

Refleksi Akhir Tahun 2020, Prof Rudy Djamaluddin Bicara Penanganan Covid-19 Hingga Pemulihan Ekonomi

Pemkot Makassar melalui Badan Penelitian Pengembangan Daerah Kota Makassar, menggelar refleksi akhir tahun 2020

Penulis: Dian Amelia | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/DIAN AMELIA
Pj Walikota Makassar Prof Dr Rudy Djamaluddin ST MEng - Pemkot Makassar melalui Badan Penelitian Pengembangan Daerah Kota Makassar, menggelar refleksi akhir tahun 2020 dengan tema Adaptasi baru dan tantangan serta proyeksi terhadap ekonomi dan pariwisata 2021 di Eboni Ballroom Hotel Gammara, Kamis (10/12/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemkot Makassar melalui Badan Penelitian Pengembangan Daerah Kota Makassar, menggelar refleksi akhir tahun 2020 dengan tema Adaptasi baru dan tantangan serta proyeksi terhadap ekonomi dan pariwisata 2021 di Eboni Ballroom Hotel Gammara, Kamis (10/12/2020).

Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud pertanggung jawaban program kegiatan pemkot Makassar kepada Publik.

Pj Walikota Makassar Prof Dr Rudy Djamaluddin ST MEng,  secara resmi membuka refleksi tahun 2020 pemkot Makassar. 

Dalam sambutannya Rudy Djamaluddin mengatakan bahwa refleksi sesungguhnya merupakan evaluasi kerja pemerintahan selama kurun waktu satu tahun disaat pandemi Covid-19.

"Tentu berbicara refleksi kota Makassar, kita menyebut tahun ini sebagai tahun penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi Makassar, yang di mana secara langsung kita terkena feedback pada ekonomi kota Makassar yang terburuk," ujarnya.

Ia juga mengatakan awal pandemi Covid-19, Kota Makassar melaksanakan PSBB sebanyak 2 kali.

"Alhamdulillah selama PSBB dilansanakan 2 kali, Kota Makassaar bisa menekan Covid-19," tuturnya.

"Namun, diawal triwulan pertama angka ekonomi kota Makassar masih diangka 6,2 persen sedangkan pada triwulan kedua perekonomian kita berkontraksi 1,5 persen," tambahnya.

Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap meningkatnya angka pengangguran, tingkat kemiskinan.

"Beberapa yang terkena dampak langsung seperti sektor jasa, restoran, industri dan konsumtif lainnya," ujar pria yang akrab disapa Rudy.

Namun demikian, pemerintah tidak ingin ekonomi Makassar tidak terpacu, maka pemulihan ekonomi menjadi sesuatu yang harus dilakukan.

"Pemulihan secepatnya dilakukan karena kita tidak ingin terpapar oleh Covid-19 maupun terpapar krisis ekonomi," ucapnya.

Pemkot mengambil kebijakan bahwa pemulihan Covid -19 harus dibarengi oleh pemulihan ekonomi.

Tentu berbicara tentang potensi ekonomi Makassar, pemulihan ekonomi tak hanya bisa ditumbuhkan dari sektor pertanian, perikananan dan sebagainya.

"Makassar sebagai kota metropolitan memiliki potensi yang ada pada 2 sektor yaitu sektor pariwisata dan investasi," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved