Penganti Baru Akhmad Muarif dan Puspa Sari, Warga Pangkep Memilih Pakai Baju Resepsi Pernikahan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penganti baru memilih calon bupati Pangkep pascaresepsi. 

Pengantin baru asal Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ( Pangkep ), Akhmad Muarif dan Puspa Sari ikut menyalurkan hak suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. 

Pencoblosan Pilkada Pangkep 2020 berlangsung hari ini.  

Pasangan ini pun menyalurkan hak pilihnya di TPS 009, Kelurahan Segeri, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep, Rabu (9/12/2020) siang. 

Mereka memilih sehabis melaksanakan resepsi pernikahan. 

Mengapa mereka tetap memakai baju pesta? 

"Karena kita peduli dengan calon bupati Pangkep, semoga saja yang terpilih amanah," kata Akhmad Muarif 

Akhmad Muarif dan Puspa Sari masih memakai pakai resepsi. 

Akhmad Muarif lengkap dengan baju jas, celana kain dan songkok. 

Sementara itu, Puspa Sari masih memakai gaun pengantin lengkap dengan mahkota. 

"Kami takut ketinggalan jadi, segera kami pergi memilih tanpa ganti baju," katanya. 

Jadilah, Akhmad Muarif memegangi untaian gaun Puspa Sari. 

Mereka pun menjadi pusat perhatian masyarakat yang ikut memilih. 

Teriakan mengarah kepada Akhmad Muarifdan Puspa Sari. 

Mereka melangsungkan pernikahan di rumah kediaman orang tua Puspa Sari, Desa Bontoa, Kabupaten Maros, Senin (7/12/2020). 

Akhmad Muarif berprofesi sebagai karyawan perusahaan kontraktor.

Akhmad Muarif adalah alumnus Ilmu Administrasi Negara Universitas Muhammadiyah Makassar.  

Sementara itu, Puspa Sari sementara menjalani kuliah strata 2 di Kampus Universitas Hasanuddin Makassar. 

Puspa Sari dulu menyelesaikan strata 1 di Kampus Universitas Negeri Makassar.

Pangkep mempunyai 236.945 pemilih.

Puspa Sari adalah satu dari 123.508 perempuan yang mempunyai hak pilih.

Sementara itu, Akhmad Muarif satu dari 113.437 laki-laki yang mempunyai hak pilih. 

Tempat Pemungutan Suara (TPS) mencapai 709.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menarget partisipasi pemilih mencapai 77,5%

Kandidat calon bupati dan wakil bupati yakni; Andi Nirawati-Lutfi Hanafi, Muhammad Yusran Lalogau-Syahban Sammana, Abdul Rahman Assagaf-Muammar Muhayang dan Andi Ilham Zainuddin-Rismayani Syamsuddin. (*)