Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Luwu Timur 2020

Indeks Kerawanan Pilkada Luwu Timur Zona Kuning

Penyelenggara diharapkan harus memastikan penyelenggaranya sudah siap terima logistik.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/IVAN ISMAR
Mantan Ketua KPU Luwu Timur periode 2013-2018, Muh Nur 

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan (Sulsel) merilis indeks kerawanan pilkada (IKP) di 12 kabupaten/kota di Sulsel periode November hingga Minggu (6/12/2020).

Kerawanan pemilu (pilkada) adalah segala hal yang mengganggu atau menghambat proses pemilu yang demokratis.

IKP merupakan alat untuk mengetahui dan mengidentifikasi ciri, karakteristik dan kategori kerawanan.

Digunakan pula dalam pemetaan, pengukuran potensi, prediksi dan deteksi dini.

Bawaslu Sulsel mengukur level kerawanan dari level 1 sampai 6. Dimana level 1-2 (rendah), level 3-4 (sedang) dan level 5-6 (tinggi).

Level 1 skor di bawah 36,12, level 2 skor 36,13-43,06, level 3 skor 43,07-50,00, level 4 skor 50,02-56,94, level 5 skor 56,95-63,88 dan level 6 skor lebih dari 63,88.

Serta tingkat kerawanan dari tingkat rendah (hijau), sedang (kuning) dan tinggi (merah).

Rendah skor 0-43,06, sedang skor 43,07-56,94 dan tinggi skor 56,95-100

Dimensi IKP meliputi konteks sosial politik (KSP), Penyelenggaraan Pemilu yang Bebas dan Adil (PPBA), kontestasi dan partisipasi politik.

Selain itu, Bawaslu juga menilai isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat meliputi konteks pandemi, hak pilih, penolakan pilkada karena Covid-19, politik uang dan jaringan internet.

Berdasarkan indek kerawanan pilkada di 12 kabupaten/kota di Sulsel, Kabupaten Luwu Timur berada di posisi sedang dengan skor 54.54.

Posisi sedang itu berdasarkan empat dimensi yang dinilai.

Adapun dimensi IKP Kabupaten Luwu Timur sebagai berikut: partisipasi politik (tinggi) skor 70.04, kontestasi (sedang) skor 44.16, PPBA (sedang) skor 56.58 dan KSP (sedang) skor 53.41.

Sedangkan untuk isu-isu strategis yaitu politik uang (sedang) skor 56.2, jaringan internet (rendah) skor 39.1, hak pilih (sedang) skor 70.9, penolakan karena Covid-19 (rendah) skor 37.5 dan konteks pandemi (sedang) skor 54.

Mantan Ketua KPU Luwu Timur periode 2013-2018, Muh Nur mengatakan dengan posisi di zona sedang menjadi peringatan bagi penyelenggara agar waspada dan hati-hati agar tidak menjadi zona merah.

Waktu masa tenang (6-8 Desember 2020), KPU dan Bawaslu Luwu Timur harus taat pada regulasi yang ada. Misal di KPU, pendistribusian logistik harus matang dan tepat waktu.

"Kalau distribusi logistik untuk TPS lambat akan menimbulkan kepanikan di tingkat penyelenggara," kata Cici kepada TribunLutim.com, Minggu (6/12/2020) malam.

"Kalau penyelenggara panik bisa berpengaruh ke pemilih. Karena logistik pemilu adalah hal yang sangat sensitif karena merupakan dokumen negara, ada mekanismenya," imbuhnya.

Bawaslu kata dia kalau tidak cermat mengawasi, ini juga menjadi sumber kerawanan, karena pergeseran logistik saat ini harus terkawal baik oleh Bawaslu.

Penyelenggara diharapkan harus memastikan penyelenggaranya sudah siap terima logistik.

Artinya PPK sudah siapkan gudang di tingkat kecamatan untuk kemudian didistribusikan ke TPS," katanya.

Intinya kata Cici sapaan Nur, supaya Luwu Timur tidak masuk zona merah dalam waktu dua tiga hari ini. Pastikan KPU sudah punya jadwal matang tentang distribusi logistik,"

Kemudian apakah Bawaslu sudah punya menyiapkan orang untuk mengawal itu. Dan bagaimana dengan pengamanan, karena logistik tidak boleh lepas dari polisi.

"Kalau itu tidak bagus koordinasinya pasti kita berada di zona merah, itu intinya," kata Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Luwu Timur ini.

Pilkada Luwu Timur 2020, resmi diikuti dua paslon yaitu Thorig Husler-Budiman nomor urut 1 dan Irwan Bachri Syam-Andi Muh Rio Patiwiri (IBAS-RIO) nomor urut 2.

Sebagai informasi, Husler-Budiman diusung Golkar (7 kursi), Gerindra (4 kursi), PAN (4 kursi), PDIP (3 kursi) Hanura (3 kursi), PKB, PBB dan PKS masing-masing 1 kursi.

Adapun IBAS-RIO mantap menantang Husler-Budiman setelah diusung Partai Nasdem (4 kursi) dan Demokrat (2 kursi).

Dimana syarat maju sebagai calon bupati pada Pilkada 2020 Luwu Timur, minimal mengantongi dukungan enam kursi.

Pertarungan antara Husler-Budiman dan IBAS-RIO di Pilkada 9 Desember 2020 mendatang, diprediksi banyak kalangan bakal berlangsung sengit.

Adapun Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur tahun 2020 sebanyak 201.786 orang. 

Sementara jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan disiapkan KPU Luwu Timur sebanyak 538 TPS.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved