Tribuners Memilih
Adama Tak Henti Diserang Fitnah, Visi Misi Jelas, Elektabilitas Melejit
Pasangan Danny-Fatma tak henti-hentinya mendapat tudingan dan serangan dari kubu rivalnya semenjak pilkada bergulir.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
Sekadar diketahui, di posisinya yang terus diunggulkan memenangkan pertarungan, kubu tertentu terkesan masih mencari berbagai cara untuk menghentikan laju kemenangan Danny-Fatma, atau bagaimana menurunkan elektabilitasnya.
Terbaru yakni melaporkan Danny ke Polda Sulsel terkait rekaman suara yang dituding menghina Jusuf Kalla.
Padahal rekaman yang beredar itu, suara yang mirip Danny hanya mengulangi isu nasional tersebut. Mengingat, jauh sebelum suara ini beredar, perbincangan itu menjadi konsumsi elite nasional dan dibahas di warkop.
Dan jika direkaman suara itu benar adalah Danny, maka Danny bukan pada posisi sengaja menebar fitnah. Tapi mengutip konsumsi yang sudah jadi pembahasan nasional itu.
Tapi apapun yang dialamatkan ke Danny, lanjut rilis tersebut, warga tak akan mudah percaya. Sebab sekali lagi, Danny memang sejak dulu “ditarget” kubu tertentu agar tidak maju atau digagalkan menjadi wali kota.
Mengingat Danny dikenal sebagai pemimpin yang tak bisa berkompromi dengan siapapun yang ingin merampas hak-hak rakyat.
Danny-Fatma Melejit
Konsistensi pasangan Danny-Fatma bertarung gagasan dan ide menjadi salah satu penyebab elektabilitasnya terus melejit hingga saat ini.
Termasuk dari tiga kali debat, pasangan nomor urut 1 ini berhasil tampil meyakinkan dengan tetap mengacu pada visi-misinya tanpa ikut-ikutan menebar “omong kosong” atau janji-janji yang justru tidak masuk dalam visi-misi.
Direktur Riset CRC, Muhammad Nur Hidayat mengurai temuan di survei terbaru lembaganya, memang terkonfirmasi jika banyak warga menjatuhkan pilihan ke Adama, karena selain faktor bukti nyata kepemimpinan, juga konsisten beradu gagasan dan ide.
Khusus pemilih yang belum menentukan sikap atau masih ragu-ragu, diyakini bisa mengarahkan pilihannya pasca-debat pamungkas, kemarin. Meski jumlah swing voters sedikit lagi, namun potensi Danny-Fatma merebut pemilih itu sangat terbuka.
Apalagi jika mengacu pada debat terakhir, Danny-Fatma kembali tampil meyakinkan dengan konsisten mengurai visi-misi, dan menawarkan solusi untuk Makassar.
"Bisa jadi (elektabilitas Danny-Fatma bertambah). Artinya ketika melihat hasil survei bahwa ternyata debat cukup mempengaruhi pilihan masyarakat, bisa jadi itu bisa meningkatkan elektabilitas (Danny-Fatma)," kata Direktur Riset CRC, Muhammad Nur Hidayat, Sabtu (5/12/2020).
Pemilih yang berpeluang mengalihkan dukungan ke paslon yang identik dengan tagline ADAMA' itu berasal dari kalangan swing voters. Istilah untuk para pemilih rasional yang dapat mengubah pilihannya sesuai dengan ide atau gagasan tertentu.
"Jika disinkronkan dengan temuan kita di survei kemarin bahwa masih ada sekitar 18,5 persen pemilih yang masih mungkin mengubah pilihannya nanti. Bisa jadi mereka itu menunggu debat ketiga," demikian Nur Hidayat.