Debat Pilwali Makassar 2020
Adama Perkenalkan Program Mitigasi Sosial untuk Cegah Kasus Narkoba
Ditambah lagi, fenomena penyebaran narkoba makin canggih. Produknya juga makin banyak.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Wali Kota Makassar Nomor urut 1 Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, penyalahgunaan obat dan perilaku remaja yang mulai mengkonsumsi narkoba, adalah sebuah proses sosial.
Masalah remaja terjerembab narkoba tidak bisa dipisahkan dengan lingkungan rumah tangga, lingkungan sosial, dan lingkungan pendidikan.
Ditambah lagi, fenomena penyebaran narkoba makin canggih. Produknya juga makin banyak.
"Kita harus identifikasi pencetusnya. Kenapa remaja memakai obat terlarang dan narkoba," kata Danny, saat debat terakhir Pilkada Makassar, Jumat (4/12/2020) via rilis Tim Adama.
Jika diamanahkan memimpin Kota Makassar, Danny mengaku akan lebih masif mensosialisasikan program Jagai Anak Ta'.
Sehingga anak-anak dan remaja yang stres atau punya masalah di rumah atau lingkunga tenmpat tinggal bisa diketahui dengan cepat. Semua orang tua harus mengetahui kondisi anaknya.
"Kami punya program mitigasi sosial. Harus ada pencegahan. Sebelum terjadi (kasus narkoba)," kata Danny.
Pemerintah harus bisa melakukan sosialisasi sampai lingkungan rumah tangga. Terkait bahaya narkoba. Serta sosialisasi bagaimana mencegah agar anak tidak terjebak dalam narkoba.
"Perkuatan keimanan juga harus dilakukan. Melibatkan pengurus masjid, agar daya tahan milenial terhadap ajakan mengkonsumsi narkoba bisa dicegah sejak dini," katanya.
Sementara Calon Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengaku saat menjabat Ketua PKK di Kabupaten Sidrap, selalu turun ke masyarakat melakukan sosialisasi bahaya narkoba.
"Kita selalu ingatkan masyarakat. Masalah narkoba sudah menjadi masalah bersama, tidak boleh hanya dibebankan kepada satu pihak. Semua lembaga dan kelompok harus ikut melakukan pencegahan," kata Fatma.