Tribun Luwu Timur
Sudah Sepekan Lebih Air PDAM Tak Mengalir di Manurung Lutim, Air Galon Juga Langka
Krisis air bersih warga Desa Manurung, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih terus berlanjut.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
Akibat air PDAM yang sehari-hari dimanfaatkan warga setempat tidak mengalir, pelanggan terpaksa membeli air galon untuk keperluan masak, mencuci dan mandi.
Direktur PDAM Luwu Timur, Syaiful mengatakan, sumber air Desa Atue ada pemeliharaan jaringan distribusi utama pipa 10 oleh Dinas Pekerjaan Uumum Perumahan Rakyat (PUPR) Luwu Timur.
"Pekerjaan pemeliharaan itu sampai hari ini belum kelar," kata Syaiful.
Selain itu, sumber air dari Sungai Cerekang menggunakan system pompanisasi yang mengandalkan tenaga surya.
"Kami mengandalkan tenaga surya, kondisi slalu mendung sehingga tidak maksimal," tutur Syaiful.
Sumber air dari Desa Atue dan Sungai Cerekang inilah yang digunakan PDAM untuk menyuplai kebutuhan air pelanggan di Desa Atue, Manurung, Lakawali dan Lakawali Pantai.
Berdasarkan data Badan Pusat Statisitik (BPS) 2020, jumlah penduduk di Desa Manurung 4.035 jiwa dan memiliki 1.142 kartu keluarga (KK). Luas wilayah Manurung 5.77 kilometer persegi.
Syaiful menambahkan, pihaknya juga belum tahu pasti kapan air di wilayah Manurung bisa kembali mengalir, ia menunggu kabar dari rekanan yang melakukan pekerjaan tersebut.
"Tergantung pekerjaan dari rekanan PU," katanya.
Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19