Ikut Serta di Kemenkeu Mengajar,Nadiem Makarim Bahas Profil Pelajar Pancasila di Hadapan 800 Pelajar
Di akun Instagramnya, Nadiem Makarim juga mengaku program Kemenkeu Mengajar adalah salah satu kelas virtual favoritnya.
TRIBUN-TIMUR.COM- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ikut serta dalam program Kemeneku Mengajar 5 pada 30 November 2020 lalu.
Kemenkeu Mengajar yang digelar secara virtual dan disiarkan di kanal Youtube Kemenkeu RI tersebut diikuti sekira 800 pelajar dari tingkat SD hingga SMA atau sederajat.
Dikutip dari laman itjen.kemendikbud.go.id, Mendikbud Nadiem Makarim mengaku ini adalah kali kedua ia ikut serta dalam program Kemenkeu Mengajar.
Ayah dari Solara Franka Makarim ini pun mengungkapkan kesenangannya bisa berinteraksi dengan peserta Kemenkeu Mengajar dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Ini adalah program yang luar biasa dan ini adalah ciri-ciri merdeka belajar, dimana kita semua berpartisipasi dalam pembelajaran anak-anak kita bukan hanya secara fomal di sistem pendidikan,” kata Nadiem.
Di akun Instagramnya, Nadiem Makarim juga mengaku program Kemenkeu Mengajar adalah salah satu kelas virtual favoritnya.
"Senang bisa mengajar dan berinteraksi dengan ratusan murid-murid jenjang SD hingga SMA dan sederajat mengenai Profil Pelajar Pancasila. Terima kasih Bu Menkeu @smindrawati atas kesempatannya,"tulisnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nadiem berbicara tentang mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui profil pelajar Pancasila.
Hal ini sangat penting dijelaskan karena para peserta dapat mengetahui tujuan dan arah pendidikan bagi para pelajar Indonesia.
Terdapat 6 komponen dalam profil pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong royong; kreatif; bernalar kritis, dan mandiri.
Mendikbud juga mengajak para peserta untuk melakukan beberapa hal di dalam kelas untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
“Kita harus selalu banyak coba-coba, kita harus banyak tanya, dan yang terakhir adalah banyak karya,”pesannya.
Tak lupa, Nadiem mengapresiasi semua relawan yang bergabung dalam Kemenkeu Mengajar karena sudah berdedikasi meskipun diadakan lewat media daring.
Menurutnya, dengan gotong royong, program ini dapat menjadi pembelajaran yang efektif karena setiap peserta didik dapat mencari ilmu dan guru di mana-mana.
6 Profil Pelajar Pancasila
Berikut 6 Profil Pelajar Pancasila yang digagas Mendikbud Nadiem Makarim, yakni:
1. Bernalar kritis dan dapat memecahkan masalah
Pelajar Indonesia harus bisa bernalar dan berpikir kritis.
Tak hanya itu saja, pelajar juga bisa memecahkan masalah. Ini jadi aspek kognitif.
2. Harus mandiri
Seorang pelajar haruslah mandiri.
Pelajar diharapkan mampu secara independen termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya.
3. Harus kreatif
Menjadi seorang pelajar untuk saat ini harus kreatif. Pelajar juga harus bisa menciptakan hal-hal yang baru.
"Tak hanya itu saja, pelajar harus bisa berinovasi secara mandiri, dan dia punya rasa cinta pada hal-hal kesenian dan budaya," ujar Nadiem seperti dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kemdikbud RI.
4. Punya sikap gotong royong
Menurut Nadiem, pelajar harus mempunyai sikap gotong royong. Semangat kolaborasi ini akan menjadi soft skills yang sangat relevan sampai kapanpun.
5. Sikap kebhinekaan global
Pelajar Indonesia harus mencintai keberagaman budaya, mencintai keberagaman agama dan ras secara internasional.
Menurut Nadiem, sudah harus ada perluasan pengetahuan budaya dari dalam negeri.
Karena itu, pelajar Indonesia diminta memiliki rasa sebagai penduduk global yang wajib berkompetisi.
6. Berakhlak mulia
"Di sinilah moralitas, etika, spritual itu ada. Jadi mau enggak mau pendidikan karakter harus jadi pilar inti dari pembangunan pendidikan nasional," kata Nadiem.
Menurut Nadiem, keenam profil pelajar Pancasila tersebut akan menjadi pilar inti dari pola pembelajaran. Khususnya di zaman serba moderen seperti saat ini.(*)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendikbud Nadiem: Ini 6 Profil Pelajar Indonesia"