Sosok Ali Kalora Pemimpin MIT Diduga Otak di Balik Tragedi Pembantaian Satu Keluarga di Sigi
pelaku teror di Sigi diduga dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Kabar tentang pembunuhan dan pembakaran di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menggemparkan publik.
Kejadian tersebut tepatnya terjadi di Desa Lemban Tongoa.
Terlihat pada Google Maps, Desa Lemban Tongoa berada di selatan Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso.
Dari Desa Tambarana, Poso, hanya berjarak sekitar total 23,45 KM atau 14,57 mil.
Di desa inilah terjadi sebuah tragedi memilukan.
Dimana, satu keluarga dibantai dan 7 rumah dibakar.
Dilansir dari Tribunnews.com, pelaku teror di Sigi diduga dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
"Saat ini sudah ada back up kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melalukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono, Sabtu (28/11/2020).
Sepak Terjang Ali Kalora
Ali Kalora disebut-sebut pimpinan MIT menggantikan Santoso.
Ali Kalora dan kelompoknya diduga bersembunyi di hutan belantara di sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Setelah Santoso tewas pada tanggal 18 Juli 2016, dirinya diduga menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT bersama dengan Basri.
Setelah Basri ditangkap oleh Satgas Tinombala, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian pada 2016 menetapkan Ali Kalora sebagai target utama dari Operasi Tinombala.
Ali Kalora lahir di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso.
Ia memiliki seorang istri yang bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel.