Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Pangkep 2020

Debat Terakhir Pilkada Pangkep, Ramah Tampil Beda dengan Jawabannya

Dalam debat kali ini, berbeda dengan debat sebelumnya karena pemaparan visi dan misi akan dipertanyakan langsung oleh panelis.

Editor: Imam Wahyudi
ist
Pasangan RAMAH sangat menguasai materi debat dikarenakan Rahman Assagaf 

TRIBUN-TIMUR.COM, PANGKEP - Debat kandidat ketiga ini mengusung tema "Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah" dan di pimpin oleh moderator Mardiana Rusli.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu berdoa yang dipimpin oleh Ust Muhammadiyah Yunus.

Setelah itu dilanjutkan oleh sambutan dari Ketua KPU Pangkep, Burhan A dan dilanjutkan pembacaan aturan debat publik oleh MC.

Ini merupakan momen terakhir untuk meyakinkan pemilih agar bisa memilih pasangan calon mereka di Kabupaten Pangkep.

Dalam debat kali ini, berbeda dengan debat sebelumnya karena pemaparan visi dan misi akan dipertanyakan langsung oleh panelis.

Pasangan RAMAH sangat menguasai materi debat dikarenakan Rahman Assagaf yang merupakan ahli pemerintahan.

Pertanyaan pertama, bagaimana strategi saudara dengan menyusun regulasi kebijakan daerah agar tidak ada lagi perda yang dibatalkan di Kabupaten Pangkep.

Rahman Assagaf menjawab 2 hal yaitu disentralisasi dan pembatalan Perda.

"Ada ruang yang paling utama yaitu musyawarah perencanaan pembangunan atau Musrembang harus lebih diedukasi kepada masyarakat, bahwa Musrenbang ini bisa menjadi stakeholder untuk masyarakat nantinya," kata Abd Rahman Assagaf, di hotel Claro pada debat Kandidat, Minggu 30 November 2020.

Pada sesi itu, Muammar Muhayyang mengatakan pasangan RAMAH mempunyai program yang sejalan, dengan Presiden yang mendukung pembuatan perda dan melibatkan masyarakat dalam pembuatan perda.

Pada segmen selanjutnya, pasangan RAMAH MAGELLO MENTONG mendapat pertanyaan mengenai, strategi menyelaraskan kebijakan pembangunan daerah yang harus harmonis dengan masyarakat ditengah pandemi covid 19.

Rahman Assagaf menjawab dengan santai.

"Pemerintah daerah harus punya strategi yang berdasar pada amanat undang-undang yang harus mutlak. Ada sinkronisasi yang harmonis antara pemerintah daerah dan masyarakat melalui musrembang yang harmonis juga," jelasnya.

Menurutnya, program yang adaptif harusnya bisa menyesuaikan dengan kondisi yang dialami oleh masyarakat sekarang.

Di segmen ketiga, pasangan nomor urut 2 menanggapi pertanyaan yang dihadapkan ke paslon nomor urut 1, mengenai upaya mentransisi budaya lokal dengan komunitas budaya baru yang masuk di Kabupaten Pangkep.

"Kami akan membuat dan menyelenggarakan festival budaya lokal, festival budaya seperti ini yang harus dihidupkan kembali karena Pangkep mempunyai sejarah budaya lokal dan bisa ke tingkat Internasional sehingga budaya lokal bisa terlestarikan oleh anak muda pangkep", jelas Muammar.

Selanjutnya pasangan RAMAH menanggapi pertanyaan yang diberikan kepada paslon nomor 3 mengenai, bagaimana program yang akan dibuat untuk penyandang disabilitas atau kelompok rentan, agar tidak terjadi diskriminasi terhadap kelompok mereka, lalu darimana dana yang diperoleh untuk program tersebut.

Rahman Assagaf selaku calon Bupati nomor urut 2, menjawab bahwa penyandang disabilitas di Pangkep itu sangat menyebar, maka dari itu mereka harus diikutkan dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Pangkep agar mereka tidak merasa di diskriminasi di Kabupaten Pangkep.

Lalu pasangan RAMAH diberikan pertanyaan oleh Panelis mengenai apa program utama dalam bidang keagamaan, meliputi pendalaman keagamaan dan optimalisasi lembaga keagamaan di Kabupaten Pangkep.

"Di kita ada program RAMAYANA, Ramah membangun agama dan kearifan budaya lokal. Dulu kami melakukan pendekatan kearifan lokal antar agama yang harusnya perbedaan menjadi kekuatan untuk saling menghargai dan memuliakan satu sama lain", tegas Rahman Assagaf.

"Toleransi beragama harus menjadi inklusi antar umat beragama, sesuai budaya leluhur kita yang harus saling menghormati satu sama lain, akan kita bangun komunikasi muamalah yang saling menghormati dan menghargai satu sama lain, RAMAH MAGELLO MENTONG", tambah Muammar Muhayang.

Di segmen ke empat dilakukan dengan metode yang berbeda karena pertanyaan dimulai dari calon wakil bupati. Pasangan nomor urut 2 memberikan pertanyaan kepada paslon nomor 1.

"Kira-kira bagaimana bagaimana menurut bapak Syahban dengan program bantuan yang berbentuk charity atau berjuta-juta karena bapak dulu berada di pemerintahan, apakah ini merupakan mission impossible atau is posibble?" Tanya Muammar kepada paslon nomor urut 1.

Muammar Muhayang berkesimpulan, sepakat dengan paslon nomor 1 bahwa bantuan dari pusat masih sulit terdistribusi dengan baik dan tidak cukup dengan anggaran yang semestinya.

Pada saat segmen kelima, paslon nomor 2 dihadapkan pertanyaan dari paslon nomor 1 yang bertanya mengenai Kabupaten Pangkep yang berpotensi menjadi destinasi Wisata.

"Kami rasa Pangkep merupakan kabupaten yang sangat lengkap dari daratan, gunung dan kepulauan yang jika dikelola dengan ahlinya bisa menjadi salah satu Kabupaten Wisata yang diperhitungkan di Sulawesi Selatan", kata Rahman Assagaf.

Penggambaran anggaran yang harus di sahkan pada saat pandemi ini, sesuai dengan misi kita yang adaptif bisa menyesuaikan dan pandemi tidak harus menjadi halangan untuk menyampaikan anggaran APBD dalam 5 tahun mendatang dalam perlindungan sosial", tegas Rahman Assagaf menanggapi pertanyaan dari paslon nomor 3.

"Jika mau pupuk beres, pilih nomor 2, jika mau air beres, pilih nomor 2, mau listrik beres coblos nomor 2, mau honorer jelas masa depannya, coblos nomor 2, kalau mau terbuka lapangan kerja, coblos nomor 2, kami adalah pasangan yang akan membawa perubahan di Kabupaten Pangkep, Leluhur kita mengatakan kita berhak keluar dari Zona termiskin kedua di Sulawesi Selatan", tegas Muammar saat closing statement.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved