Coba Temukan, Ternyata Ada Pasukan Bersenjata/Penempak Jitu Sembunyi di Sini, Waspada!
Coba temukan, ternyata ada pasukan bersenjata/penempak jitu sembunyi di sini, waspada!
Di menit-menit berikutnya, para wanita, anak-anak, termasuk Saifullah, mendengar suara tembakan.
Setelah pasukan pergi, Saifullah kembali ke rumah untuk mencari ayahnya.
Dia menemukan ayahnya dan saudara-saudaranyaa, dan sepupunya tewas dengan beberapa lubang peluru di kepala mereka.
Dua tahun kemudian, paman Saifullah mengajukan tuntutan kepada pemerintah Inggris atas penahanan dan penganiayaan yang melanggar hukum, karena ia telah dipenjara selama 20 hari tanpa tuduhan, setelah penyerbuan oleh SAS.
Sebagai bagian dari litigasi, tuduhan tentang 4 pembunuhan warga sipil diteruskan ke cabang investigasi khusus dari Royal Military Police (RMP), yang merasa klaim tersebut cukup serius.
Penyelidikan dimulai pada Maret 2014.
Namun, dalam komunikasi luar biasa antara anggota unit SAS dan tokok Pasukan Khusus senior yang diungkapkan dalam pengadilan, masalah menjadi tidak jelas.
Ketika seorang sersan mayor SAS mengirimkan email balasan pada pukul 6.56 pagi waktu setempat yang berisi, "Ini tentang...pembantaian terbaru! Saya sudah mendengar beberapa rumor."
Respons seorang perwira senior ini menguraikan apa yang tampaknya menjadi kasus utamanya.
Ia menggambarkan kematian dari sepupu Saifullah, Ahmad Shah.
"Pada dasarnya untuk yang ke-10 kalinya dalam 2 minggu terkahir, ketika mereka mengirim B (pria Afghanistan kembali ke A (gudang), untuk membuka tirai. Dia muncul kembali dengan AK (senapa serbu AK-47)."
E-mail terakhir berisi informasi penembakan di luar ruangan terhadap salah satu hingga 2 saudara laki-laki, Saddam.
"Dan akhirnya mereka (pasukan SAS) menembak seorang laki-laki yang bersembunyi di balik semak-semak dan membawa granat di tangan. Anda tidak bisa melakukannya!"
Namun, dalam rincian laporan, ada yang aneh dari kematian itu, di mana para pria Afghanistan memiliki senapan serbu AK-47 dan granat dari tempat tidur, serta di balik tirai yang petugas SAS perintahkan untuk dibuka, telah membuat heran.
Dalam satu catatan yang ditulis pada hari pembunuhan, seorang perwira mengatakan dia telah melakukan pertemuan "sangat sulit" dengan kolonel yang bertanggung jawab atas unit mitra Afghanistan (APU) tentang insiden itu.