Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Toraja

Kisah Romeo-Juliet Versi Toraja Utara, Alasan YM Akhiri Hidup Mulai Terkuak, Benarkah Stres Sakit?

YM didapatkan pingsan di depan rumahnya. Lelaki penggiat gereja Jemaat Kalintiong ini pun harus mendapatkan perawatan intensif selama dua hari di RS.

Editor: Muh Hasim Arfah
facebook
pasangan MT dan YM semasa masih hidup. Nampak YM berlutuu di depan MT 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Alasan pasangan Romeo Juliet versi Toraja Utara, MT (24) dan YM (23) mengakhiri hidunya mulai terkuak.

Alasan sang Romeo, YM gantung diri di depan kandang babi, Selasa (3/11/2020), mulai terang.

Sebelum mengakhiri hidupnya, YM didapatkan pingsan di depan rumahnya.

Lelaki penggiat gereja Jemaat Kalintiong ini pun harus mendapatkan perawatan intensif selama dua hari di rumah sakit.

YM dan MT tinggal di wilayah administratif Lembang Salu, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara.

Toraja Utara berada 334 kilometer, utara Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam pengakuannya teman Facebook MT dan YM, Ndy Zza Evosfansbase Id “yg cowok depresi karena penyakit yg dia derita.”

Benarkah itu alas an YM mengakhiri hidupnya?

Tribun Toraja mencoba untuk mengkonfirmasi keluarga. Tapi, keluarga belum mau terbuka kepada siapapun.

Sebelum mengakhiri hidupnya, YM hanya meninggalkan catatan singkat “Selamat Jalan Keluarga”

Dari keterangan saksi YS, semenjak sudah dirawat, YM sering menyendiri dan termenung.

Dimalam sebelum meninggal dunia, YM memanggil-manggil ibunya namun sang ibu sedang tertidur.

Setelah itu suara YM tak kedengaran lagi. 

YS kemudian mencari korban ke halaman dan menemukan tergantung di depan kandang babi.

Sejak Sang Romeo, Sang Juliet, MT pun galau. Facebook miliknya pun ramai dengan curahan hati patah hati dan rindu.

Salah satu curahan hati MT yang menggambarkan kerinduan adalah:

Syg mana Dikkana janjimu Sama aku ehmu ksih tinggal btulmo Dikkana, mu blg tidak mau ko ksih tinggal na knpa mi sekarang dikkana, tlongna lopleskiu ehhh mana kata majamu sama ak,

taekmo tau antr jemput na ksana kmari ngk kenal Llah, dan siapa pi dikkana lagi yg mau bawakanna nasinya kalau Ada kegiatan D kampung ko blg kubawakan ko spaya gemuk ko,

apa mi ini dikkana Syg, taek ku mampu hadapi sendiri, mana ko sygkiu mappa lopleskiu..kata manjamu lopleskiu Becce and lopes na Dr tdik ku tunggu chat u ngk Ada msuk2 kbrmu dikkana Syg... hancurna, pussakna lama apa pai Syg... Miss You love You. 

Baca juga: YM-MT Kisah Romeo-Juliet Versi Toraja Utara Mengulang Kisah Lobo dan Andui

Baca juga: Romeo-Juliet ala Utara Toraja, MT Susul YM ke Alam Baka

Tribun pun mencoba mengartikan curahan hati ini yakni:

Sayang kasian mana mi janjimu sama aku.

Kamu tinggal betulan ma kasihan.

Kamu bilang tidak mau kah tinggalkan ka kenapai sekarang kasihan?

Tolongka! mana kata manjamu sama saya.

Tidak ada mi orang antar jemput kemana kemari.

Tidak kenal lelah.

Siapa kasian lagi yang mau bawakan ka nasi kalau ada kegiatan di kampung.

Kamu bilang kubawakan ko nasi supaya gemukanka.

Apami ini kasian sayang?

Tidak mampuka hadapi.

Manako sayang? kata manjamu dan dari tadi kutunggu kabarmu.

Tidak ada masuk-masuk kaburmu kasian sayang.

Hancurka to? mau mi diapa sayang? miss you! love you!

Setelah status bertubi-tubi di Facebook, MT pun nekat mengakhiri hidupnya sendiri di kediamannya.

Ia ditemukan tergantung dengan selendang hitam melilit di leher. Selendang itu adalah pemberian YM.

MT pun menyusul YM ke alam baka tengah malam, Jumat (20/11/2020).

Kisah MT dan YM pun disebut-sebut oleh kalangan pemuda sebagai kisah Romeo Juliet versi Toraja Utara

Romeo Juliet adalah tragedi percintaan karya William Shakespeare. William Shakespeare seorang penyair dan sastrawan abad pertengahan pemerintah kerajaan Inggris.

Romeo Juliet mengisahkan sepasang pemuda pemudi saling jatuh cinta tapi terhalang restu keluarga. Keluarga mereka saling bermusuhan.

Sehingga, Romeo Juliet mengakhiri hidup dengan dengan menenggak racun.

Perhatian Serius Gereja  

Persoalan pasangan Romeo Juliet versi Toraja Utara, MT dan YM menjadi perhatian serius dari Persatuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) Moria Tondon, Tana Toraja.

Sehingga, PPGT Moria Tondon bekerjasama dengan Youth in Mission UPH Collage mendatangkan pakar dan psikolog dalam seminar.

Diskusi soal remaja dan bunuh diri mengangkat tema 'Menolong Remaja dan Pemuda dalam Depresi'.

Sebanyak lima pembicara dan 179 orang peserta hadir. Para narasumber dari UPH Collage, Konselor UPH, Psikiater RS Lakipadada, Dosen IAKN Toraja dan Konselor Rumah Singgah Toraja.

Ketua panitia pelaksana, Pendeta Yohanis Metris menjelaskan, kegiatan ini maraknya kasus bunuh diri di kalangan pemuda di Tana Toraja.

Pendeta Yohanis Metris mengajak pemuda untuk mengenali diri. “Paling berharga yang diciptakan Allah adalah kita, manusia," katanya.

Ia pun mengajak kepada remaja untuk mencintai dirinya. “Masalah jangan dipendam segera cerita ke pihak berwajib," katanya.(*)

DISCLAIMER: Tindakan bunuh diri adalah perbuatan tercela! Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, masalah krisis emosional, atau kenal orang dalam kondisi seperti itu, segera hubungi Rumah Sakit dengan pelayanan psikiater terdekat. 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved