Tribun Sinjai
Kisah Peternak Sapi di Sinjai, Mengembala Selama 40 Tahun Hingga Kuliahkan Anak S1 dan S2
Asi (50), warga Kelurahan Sangiasserri, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan sudah 40 tahun mengembala sapi.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Suryana Anas
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN - Asi (50), warga Kelurahan Sangiasserri, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan sudah 40 tahun mengembala sapi.
Ia bergegas membuka pintu bagian belakang rumahnya setelah meneguk segelas kopi hitam di atas meja yang disapkan oleh sang istrinya Baddare pada pukul 07.30 Wita, Kamis (25/11/2020).
Ia meninggalkan rumahnya, tampak membawa sabit dan satu botol air minum mineral dibawanya jika ia haus ia minum, menuju sawahnya.
Pagi-pagi itu, Asi harus memberi pakan lima ekor ternaknya. Sebagian diberi rumput gajah dan sebagian pula ditambatkan di area persawahan yang tumbuh rumputnya subur.
Sambil memberi pakan sapinya dan juga mencari area sawah yang sudah tumbuh rumputnya untuk sapi-sapi lainnya yang belum mendapatkan rumput gaja.
Ia harus pagi-pagi mengurus sapinya agar tidak kelaparan, layaknya mahluk lainnya sedang lapar jika pagi hari.
"Sudah 40 tahun saya jadi penggembala, sapi itu harus makan kalau pagi agar cepat gemuk," kata Asi.
Menurutnya bersemangat memelihara sapi karena sapi salah satu investasi yang menjanjikan dalam waktu cepat.
Sebab jika hanya mengandalkan sawah atau kebun, luasnya terbatas dan tak mampu menghasilkan uang banyak.
Dari masa waktu 30 tahun itu, Asi tekun memelihara sapi, hingga menyekolahkan enam orang anak dan lima diantaranya sudah bergelar sarjana bahkan satu sementara tahap penyelesaian studi S2. Dan satu sementara berproses meraih S1 (sedang kuliah).
Diungkap bahwa biaya membiayai pendidikan anak itu sebagian besar berasal dari usaha beternak dan jual sapi.
Sukses kuliahkan anaknya jadi sarjana, Asi mengajak masyarakat lainnya di Sinjai agar memiliki motivasi pelihara ternak sapi potong.
Investasi Menjanjikan
Terpisah Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) mengungkapkan bahwa investasi ternak sapi di Sinjai cukup menjanjikan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.
Karena itu, ia mendukung usaha itu dengan menetapkan empat kecamatan di Sinjai sebagai kawasan pengembangan sapi potong.
Empat kecamatan tersebut, masing-masing Kecamatan Sinjai Selatan, Sinjai Borong, Tellulimpoe dan Kecamatan Sinjai Timur.
"Empat kecamatan itu merupakan wilayah yang sebelumnya sudah kami tetapkan sebagai kawasan pengembangan sapi potong di Sinjai. Itu untuk mendukung langkah kami dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat pada sektor peternakan," kata Andi Seto Asapa.
Menurut ASA, geliat peternakan sapi di empat kecamatan itu juga akan berperan dalam menyokong kebutuhan sapi potong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) modern yang akan dibangun tahun 2021 mendatang.
"Kami berencana membangun RPH bertandar internasional di Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan tahun depan (2021). RPH itu akan memproduksi daging beku, jadi kalau selama ini Sinjai hanya menyuplai sapi hidup ke luar kabupaten, ke depan kita ingin ada produksi daging beku juga untuk dijual ke luar daerah," ucapnya.
Dijelaskan ASA, bahwa keberadaan RPH modern itu juga diproyeksikan membuka lapangan kerja baru. (*)