Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa Demo Satgas Covid

Berjam-jam Menunggu Tak Ditemui ABM, Demonstran Geruduk Kantor Gubernur Sulbar

Unjuk rasa mahasiswa di kantor Gubernur Sulbar mendesak Satgas Covid-19 dan pihak RSU Regional Sulbar untuk lebih transparan dalam penanganan pasien.

Penulis: Nurhadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI
Puluhan pendemo masuk ke dalam kantor Gubernur Sulbar, Rabu (25/11/2020). Unjuk rasa itu mendesak transparansi Satgas Covid-19. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Puluhan pengunjuk rasa geruduk kantor Gubernur Sulawesi Barat. Mereka masuk sambil membawa spanduk berisi tuntutan mereka, Rabu (25/11/2020).

Unjuk rasa mahasiswa di kantor Gubernur Sulbar mendesak Satgas Covid-19 dan pihak RSU Regional Sulbar untuk lebih transparan dalam penanganan pasien.

Mereka menilai terjadi krisis transparansi pada pelayanan di RSU Regional Sulbar.

Pantauan tribun-timur.com, meski dikawal polisi, para demonstran tetap memaksa masuk di kantor gubernur sambil menyampaikan orasi karena sudah berjam-jam menunggu tak ditemui gubernur dan direktur RSU Regional Sulbar.

"Kami ingin menemui gubernur Sulbar. Kami ingin semua masuk untuk duduk bersama dengan gubernur, kami tidak mau ada perwakilan," kata koordinator lapangan Muh Radit.

Sementara pihak Dinas Kominfo Sulbar, Imelda yang dikonfirmasi mengatakan gubernur belum sempat menemui pengunjuk rasa karena sedang ada kegiatan penting.

"Pak gubernur sedang mengikuti vicon penyerahan Daftar Isian Pelaksaan Anggaran (DIPA) di lantai III, makanya belum sempat temui mahasiswa," ungkapnya.

Sementara direktur rumah sakit sedang berada di luar kota melakukan perjalanan dinas.

"Ibu direktur sudah di Bandara Makassar menuju Mamuju," sambungnya.

Kadis Kesehatan dr Muh Alif Satria sudah bersedia menerima demostran namun mereka tetap mendesak untuk ditemui oleh Gubernur Ali Baal Masdar (ABM).

Diketahui unjuk rasa tersebut dilakukan oleh mahasiswa sebagai buntut kemarahan pihak keluarga pasien Covid-19 yang meninggal di RSU Regional Sulbar beberapa waktu lalu.

Pihak keluarga menjemput paksa pasien. Mereka menolak dimakamkan secara protokol kesehatan karena pihak Satgas dinilai tidak transparan.

Itu karena Satgas tidak memberikan laporan hasil swab secara tertulis kepada pihak keluarga, hanya secara lisan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved