Pompeii
Penemuan Jasad 2 Pria Korban Letusan Gunung Vesuvius, Fakta Baru Pompeii Romawi Kuno, Apa Kena Azab?
Dua jasad yang diyakini dua pria yang melarikan diri dari letusan gunung berapi Vesuvius hampir 2.000 tahun lalu, di sebuah vila di pinggiran Romawi
TRIBUN-TIMUR.COM - Dua jasad pria korban letusan Gunung Vesuvius sekitar 2.000 tahun lalu ditemukan oleh para arkeolog di Italia.
Penemuan tersebut dilakukan oleh para Arkeolog di kota Pompeii Romawi kuno baru-baru ini. Apakah ada hubungan dengan kena azab?
Baca juga: Daftar 9 Negara Terkorup di Dunia, Dominasi Afrika dan Asia, Termasuk Korea Utara, Indonesia Posisi?
Baca juga: 20 Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 2020 Berbahasa Indonesia dan Inggris, Cocok Dikirim di WhatsApp
Berdasarkan keterangannya dua jasad tersebut diyakini sebagai tuan dan budaknya yang mencoba melarikan diri dari letusan gunung berapi tersebut.
Para arkeolog menemukan dua jasad tersebut dalam posisi bersebelahan di sebuah ruang bawah tanah di vila sebagaimana dilansir dari New York Post.
Pengumuman temuan dua jasad tersebut diumumkan otoritas arkeologi Italia pada Sabtu (21/11/2020).

Para arkeolog percaya bahwa kedua jasad itu sebenarnya lolos dari hujan abu awal.
Namun, keduanya meninggal keesokan harinya karena terkubur material vulkanik dari ledakan kedua Gunung Vesuvius yang dahsyat.
Sementara itu, vila tersebut terletak di pinggiran Pompeii dan telah luluh lantak akibat ledakan kedua dari Gunung Vesuvius pada 78 Masehi.
Di dekat vila tersebut terdapat kandang.
Pada 2017, di kandang itu, para arkeolog menemukan tiga mayat kuda yang masih terikat.
Dilansir dari Associated Press, dilihat dari tulang tengkorak dan giginya, salah satu jasad pria tersebut diperkirakan berumur 18 hingga 25 tahun ketika tewas.
Para arkeolog beranggapan jika dia adalah budak yang melakukan kerja kasar karena dilihat dari tulang belakangnya yang cukup terkompresi.
Sedangkan jasad pria kedua kemungkinan berusia antara 30 hingga 40 tahun ketika tewas.
Jasad ini tampaknya memiliki mantel di bahu kirinya selain tunik.
Direktur Jenderal Arkeologi Kementerian Kebudayaan Italia, Massimo Osanna, mengatakan Kedua jasad itu ditemukan di ruang samping di sepanjang koridor bawah tanah, atau lorong.
Ruang bawah tanah tersebut pada zaman Romawi kuno dikenal sebagai cryptoporticus.
“Para korban mungkin mencari perlindungan di cryptoporticus,
di ruang bawah tanah ini, di mana mereka pikir mereka lebih terlindungi,” kata Osanna.
Berdasarkan kesan lipatan kain yang tertinggal di lapisan abu,
jasad pria yang lebih muda itu tampak mengenakan tunik pendek berlipit, kemungkinan dari wol. (*)
Tentang Pompeii
Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia.
Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M.
Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki.
Hal itu menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja.
Semenjak itu penggalian kembali kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa terinci mengenai kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi.
Saat ini kota Pompeii merupakan salah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO.
Konon Kena Azab
Dua tembok dari situs Pompeii yang paling ramai dikunjungi wisatawan rubuh akhir tahun 2010, akibat curah hujan yang tinggi dan kurangnya perhatian pemerintah Italia.
Situs warisan dunia itu bercerita banyak tentang kehidupan bangsa Romawi.
Ketika Gunung Vesuvius mengalami letusan hebat pada pagi hari 24 Agustus 79 M, penduduk kota Pompeii menjalani hari seperti biasanya.
Pliny muda (pejabat dan penyair Romawi) menceritakan kisah menyeramkan itu lewat surat-surat bersejarahnya.
Letusan berlangsung terus menerus selama 24 jam diiringi hujan debu, awan panas serta lava pijar.
Hanya sebagian orang yang segera menyelamatkan diri saat letusan pertama, berhasil selamat.
Awan panas yang muncul setelah kubah lava runtuh memanggang Pompeii, dan hujan abu vulkanik mengubur penduduk hidup-hidup.
Keterkejutan terlihat jelas dalam ekspresi mayat-mayat membatu yang ditemukan di Pompeii.
Usai bencana biasanya kota yang hancur dibangun kembali, tapi tidak demikian halnya dengan Pompeii.
Sebelum hancur, kota itu adalah salah satu kota plesir bangsa Romawi. Letaknya di Semenanjung Napoli (Naples).
Pompeii, yang merupakan simbol dari degradasi akhlaq yang dialami kekaisaran Romawi, adalah pusat perzinaan dan homoseks.
Pesta seks di pemandian umum menjadi bagian dari gaya hidup. Pemandian umum di Pompeii sudah eksis jauh sebelum pemandian serupa ada di kota Roma.
Dari lukisan dinding yang ditemukan di bangunan-bangunan Pompeii terlihat jelas kegilaan penduduknya akan seks.
Sebagai pelajaran, kedasyatan siksa Allah atas kaum penyuka hubungan sejenis ini saat ini bisa menjadi tujuan wisata. (*)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Mereka Tewas Membatu Saat Berhubungan Seks, Inilah Tempat-tempat yang Dapat Azab Mengerikan
Artikel ini telah tayang di GridHype.ID dengan judul "2 Jasad Penduduk Pompeii Ditemukan, Diyakini Sebagai Tuan dan Budaknya"