Debat Pilwali Makassar
KPU Makassar Matangkan Persiapan Jelang Debat Kedua Pilwali Makassar, TM Bareng LO Hingga Panelis
KPU Makassar Matangkan Persiapan Jelang Debat Kedua Pilwali Makassar, TM Bareng LO Hingga Panelis
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - KPU Makassar Matangkan Persiapan Jelang Debat Kedua Pilwali Makassar, TM Bareng LO Hingga Panelis
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar terus mematangkan persiapan jelang debat kedua Pemilihan Wali (Pilwali) Makassar 2020.
Komisioner KPU Makassar, Endang Sari dan Abd Rachman melakukan rapat persiapan dengan lima panelis yang akan memberikan pertanyaan kepada empat paslon pada debat yang akan disiarkan INewsTV, Selasa (24/11/2020) malam ini.
Dari lima panelis, empat dari Sulsel.
"Satunya dari luar Sulsel. Merupakan perwakilan dari NGO (Non-Governmental Organization) atau Lembaga Swadaya masyarakat," ujar Endang.
Empat panelis dari Sulsel rerata lulusan Universitas Hasanuddin (Unhas). Sebut saja Direktur Pascasarjana STIEM Bongaya Prof Dr H Syamsul Ridjal MSi, pendidikan terakhir S3 Ekonomi Unhas.
Kemudian, Guru Besar Department Perencanaan Wilayah Kota Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Prof Dr Ir S Trisutomo MS pendidikan terakhir S3 Sandwich Program 1987 Unhas-Virginia Commonwealth University 1997
Lalu, Guru Besar FEB UMI dan Ketua Pengawas Yayasan Wakaf UMI Prof Dr HM Syahrir Mallongi SE MSi, pendidikan terakhir S3 Ilmu Ekonomi Unhas
Pakar Ekonomi Unhas Abdul Madjid Sallatu, pendidikan terakhir S2 Economics University of the Phillippines.
Selain panelis, KPU juga menggelar Technical Meeting (TM) dengan liaison office (LO) paslon terkait debat kedua dimana terdapat beberapa perubahan.
Durasi
"Pada debat pertama durasi memberi tanggapan dan pertanyaan hanya 30 detik, nah di debat kedua bertambah menjadi 45 detik," kata komisioner berlatar belakang akademisi itu.
"Selain itu durasi menjawab pertanyaan dan tanggapan dari paslon juga bertambah. Di debat pertama hanya 30 detik, pada debat kedua menjadi 1 menit 30 detik," jelas Endang.
Penambahan durasi, lanjut Endang menjadi salah satu evaluasi KPU Makassar dari pelaksanaan debat pertama.
Diharapkan cukup bagi paslon menjawab pertanyaan baik dari panelis maupun paslon lainnya.
Perbedaan lainnya di debat pertama, pada segmen pertama. Paslon menjelaskan visi misi dan program sesuai tema yang dibahas.
"Di debat kedua, pada segmen pertama berubah. Ada video yang berisi visi, misi dan program tiap paslon yang diputarkan, jadi paslon tidak lagi menguraikan seperti pada debat pertama," ujar Endang.
Lalu, hal berbeda lainnya terkait pertanyaan dari panelis.
"Debat pertama pertanyaan panelis hanya satu untuk keempat paslon. Nah debat kedua ini ada empat pertanyaan berbeda untuk masing-masing paslon per segmennya," katanya. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad