Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Debat Kandidat Pilkada Lutra

Debat Publik Pilkada Luwu Utara, Paslon Paparkan Program Unggulan Hingga Rahmat Puji Suaib

Debut Publik Pilkada Luwu Utara telah digelar di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Minggu (22/11/2020) sore.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
Ist
Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Minggu (22/11/2020) sore. 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Debut Publik Pilkada Luwu Utara telah digelar di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Minggu (22/11/2020) sore.

Tiga pasangan calon memaparkan rencana mereka apabila diberi kepercayaan memimpin Bumi Lamaranginang periode 2021-2026.

Salah satu program unggulan pasangan nomor urut satu Muhammad Thahar Rum-Rahmat Laguni (MTR-RL) adalah menempatkan pegawai pada bidangnya masing-masing.

Termasuk akan menata kepala pimpinan SKPD atau dinas.

"Kita akan menempatkan kepala SKPD yang punya kapasitas sesuai dengan bidangnya," kata Thahar.

Sementara pasangan nomor urut dua Indah Putri Indriani-Suain Mansur (Bisa) menjelaskan lima program Bisa yang akan dijalankan jika terpilih.

Kemudian pasangan nomor urut tiga Arsyad Kasmar-Andi Sukma (Akas) ingin memajukan ekonomi kerakyatan bila diberi amanah.

Termasuk membangun kawasan industri dan menyelesaikan persoalan pertanian yang dikeluhkan petani.

Saat debat, beberapa kejadian menarik terjadi.

Misalnya saat Rahmat Laguni memuji Suaib Mansur cerdas.

"Saya paham anda cerdas, saya paham anda lihai. Tapi calon wakil itu biasanya hanya jadi pajangan saja," kata Rahmat saat diberi kesempatan bertanya ke Suaib.

Pernyataan itu kemudian ditanggapi oleh Suaib.

Mantan Kepala Dinas PUPR Luwu Utara menjelaskan, wakil bupati punya tugas dan fungsi pokok sendiri namun tidak bisa mengambil peran bupati.

"Pengawasan adalah salah satu tugas pokok seorang wakil bupati, selain itu wakil juga bisa memberikan saran. Bupati juga-kan tidak selalu berada di tempat, di situ seorang wakil juga bisa berperan menggantikan bupati, namun tetap tidak keluar dalam fungsi sebagai wakil," jelas Suaib. 

Menurut dia, wakil adalah jabatan yang sangat starategis.

Membantu pengentaskan kemiskinan, narkoba, dan lainnya.

"Jabatan wakil bupati adalah jabatan strategis yang secara ex officio adalah Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah dan Ketua Badan Narkotika Kabupaten," tuturnya.

"Kalau kita lihat Luwu Utara saat ini sangat membutuhkan peran wakil bupati, membutuhkan sinergitas antara bupati dan wakil. Bupati dan wakil bupati adalah dwi tunggal, mengahadapi dua bencana besar Covid-19 dan banji bandang, juga sangat dibutuhkan peran seorang wakil," tutup Suaib.

Adapun Arsyad ketika debat mengatakan, Luwu Utara adalah miniatur Indonesia dan semua agama ada.

"Untuk itu kehadiran pemimpin yang adil bagi semua golongan, rahmatan lil alamin yang akan membuat keberagaman itu menjadi potensi untuk membangun Luwu Utara lebih baik tanpa harus khawatir dengan paham liberal dan radikal," ujar Arsyad.

Sedangkan Andi Sukma menyebut faktor budaya dan kebiasaan masyarakat harus diperhatikan.

Agar masyarakat bisa tumbuh dan hidup berdampingan dengan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.

Laporan Wartawan Tribunlutra.com, Chalik Mawardi

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved