2 TKA PT Huadi Tewas
Terkait Tewasnya 2 TKA PT Huadi Bantaeng Saat Bekerja, Polisi Panggil Ahli K3
Terkait Tewasnya 2 TKA PT Huadi Bantaeng Saat Bekerja, Polisi Panggil Ahli K3
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Terkait Tewasnya 2 TKA PT Huadi Bantaeng Saat Bekerja, Polisi Panggil Ahli K3
Kecelakaan kerja yang terjadi di PT Huadi Nickel Alloy beberapa waktu lalu menyebabkan dua Tenaga Kerja Asing (TKA) tewas.
Kedua pekerja tersebut tewas akibat terjatuh dari ketinggian 28. Satu tewas seketika di tempat kejadian dan satu lagi tewas saat menjalani perawatan di rumah sakit Bantaeng.
Penyebab kedua pekerja itu tewas karena tali sling yang terpasang di crane untuk mengangkat besi itu putus.
Sehingga, besi terjatuh bersama keduanya pekerja karena berada di atas besi itu.
Peristiwa tersebut saat ini sedang dalam proses penyelidikan Polres Bantaeng.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan beberapa saksi terkait meninggalnya dua tenaga kerja PT Huadi," kata Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Abd Haris, Kamis (19/11/2020).
Selain itu, dilakukan pemanggilan ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan saat ini pihaknya sudah melayangkan surat pemanggilan.
Kemudian, nanti bakal dilakukan pemeriksaan PT Huadi yang dijadwalkan pekan depan.
"Minggu depan penyidik menjadwalkan memanggil kita kembali panggil PT Huadi," jelasnya.
Diketahui, Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wilayah IV, Andi Sukri menjelaskan, informasi yang didapat di lapangan, saat itu kedua TKA menunggu besi di ketinggian 25 meter.
Setelah besi itu serata dengan kedua TKA tersebut, mereka berpindah ke atas besi karena ingin berpindah ke atas sekitar 3 meter dari tempatnya.
Ketika berpindah ke besi tali pengaman diri dilepas, namun saat itu tali pengaman belum sempat dikaitkan tali sling yang terpasang di crane untuk mengangkat besi itu tiba-tiba putus.
Sehingga, kedua TKA terjatuh bersamaan dengan besi yang diangkat.
"Olehnya itu kami mendalami tali sling apakah sesuai standar atau tidak," jelasnya.
Untuk mendalami penyebab tali sling putus akan kembali dilakukan investigasi oleh tim khusus pengawas spesialis khusus pesawat angkat dan pesawat angkut.
"Itu yang akan punya keahlian mendalami lebih jauh apakah sesuai standar atau tidak. Karena ada hitungannya," tuturnya.(*)
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution