Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gantung Diri di Toraja Mirip Romeo-Juliet, Gadis Depresi Setelah Ditinggal Mati Pacar

Kisah ini mempunyai kemiripan dengan kasus kematian Romeo-Juliet yang sama-sama bunuh diri. Kematian MT dan pacarnya hanya terpaut 20 hari. 

Editor: Muh Hasim Arfah
THINKSTOCK via Kompas.com
Ilustrasi gantung diri.(Thinkstock) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gantung Diri di Toraja Mirip Romeo-Juliet.

Sepasang Kekasih di Toraja Utara Gantung Diri. Pertama, sang lelaki nekat mengakhiri hidup di depan kandang babi, Kalintiong, Lembang (Desa) Salu, Kecamatan Sopai, Toraja Utara, Sabtu (31/10/2020) malam.

Selanjutnya, sang gadis juga mengakhiri bunuh diri yang tak cukup sebulan kepergian kekasihnya. 

Kisah ini mempunyai kemiripan dengan kasus kematian Romeo-Juliet yang sama-sama bunuh diri. Kematian MT dan pacarnya hanya terpaut 20 hari, Sabtu (31/10/2020) ke Selasa (17/11/2020). 

Gadis Toraja berinisial MT (24) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di Dusun Kata Lembang Salu, Kecamatan Sopai, Toraja Utara, Selasa (17/11/2020) sore. Gadis Depresi Setelah Ditinggal Mati Pacar

Personel Polsek Sopai dan Piket Fungsi Polres Toraja Utara mendatangi lokasi penemuan mayat di samping rumah korban.
Kapolsek Sopai Toraja Utara, Iptu Daud Massangka bersama piket fungsi dipimpin Kanit Tipidum, Aiptu Alex Parinding ikut meninjau lokasi TKP.

“Kronologis kejadian sesuai keterangan saksi yaitu ayah korban YK (59), saat berada di rumah anaknya yaitu Mama Icet hendak mencari batu untuk digunakan melempar burung pipit di sawah,” kata Iptu Daud.

YK melihat anaknya MT sudah tergantung di balok atap rumah bagian samping rumah dengan menggunakan selendang berwarna hitam terikat di leher korban.

Kemudian YK memanggil kakak korban (saksi) yakni HS (38) meminta pertolongan ke tetangga sekitar.

“Dari hasil keterangan keluarga dan teman dekat korban bahwa semenjak pacar korban meninggal dunia akibat gantung diri awal November 2020, mulailah korban sering terlihat menyendiri dan menjadi pendiam,” kata Daud.

Keluarga korban kemudian menolak dilakukan otopsi dan dibuatkan surat pernyataan penolakan dan hasil penyelidikan tidak ada tanda kekerasan terhadap MT.

“Korban diduga mengalami depresi saat mulai ditinggal pacar yang juga bunuh diri 31 Oktober 2020 lalu,” kata Daud.

Kekasih Gantung Diri 

Dua puluh hari lalu, kekasih MT, YM (23) gantung diri di depan kandang babi, Kalintiong, Lembang (Desa) Salu, Kecamatan Sopai, Toraja Utara, Sabtu (31/10/2020) malam.

Kapolsek Sopai Toraja Utara, Iptu Daud Masangka bersama personel dipimpin Ka SPKT Kapolsek Sopai Toraja Utara, Aiptu Daniel Pelu didampingi Kanit Resmob Reskrim Toraja Utara, Bripka Leo Timan dan piket fungsi Polres Toraja Utara mendatangi lokasi penemuan mayat seorang laki-laki, YM (23).

YM pernah dirawat di rumah sakit selama dua hari karena pingsan di halaman rumahnya.

Semenjak sudah dirawat, YM tiba-tiba berubah. Ia menjadi sering menyendiri dan suka termenung.

Lanjut Daud menjelaskan, pada malam hari korban pulang dari warung. Saat pulang, YM memanggil-manggil ibunya namun sang ibu sedang tertidur.

Saksi kemudian mencari korban ke halaman dan menemukan jika korban (YM) tergantung di depan kandang babi,” terangnya.

Menurut keterangan dari keluarganya, YM selama ini memang tertutup dan pendiam.

Diketahui korban adalah ketua PPGT Jemaat Kalintiong dan aktif di gereja.

Atas kejadian itu pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan kemudian dibuatkan surat pernyataan penolakan otopsi serta pemeriksaan di lapangan tidak ada tanda kekerasan.

“Barang bukti diamankan seutas tali pramuka berwarna putih yang digunakan korban gantung diri dan buku saku tempat korban menulis pesan singkatnya,” katanya.

Sering Unggah Status Galau di Medsos
PASCA ditinggal pacarnya, MT juga sering mengunggah status-satus galau di media sosial (medsos).

"Sering lihat dia (MT) punya postingan, bahwa dia merasa sangat kehilangan," kata PC, Rabu (18/11/2020) sore.

Ia mengungkapkan, sejumlah kerabat dan tetangga telah berusaha menyemangati dan memberi memotivasi. "Namun itulah jalan yang ia tempuh (gantung diri)," ujarnya.

Sebelumnya, Psikolog UNM, Widyastuti SPSi MSi Psikolog mengatakan, pada dasarnya saat orang bermasalah maka, terpenting adalah orang tersebut didengar keluhannyà dan berusaha dipahami permasalahannya.

“Baru kemudian dibantu untuk mencari jalan keluar dari masalahnya.
Jadi jangan abai jika ada orang terdekat yang mengeluh pada kita dan bahkan sampai mengatakan bahawa dia sudah tidak punya harapan lagi untuk hidup,” katanya.

Ia pun meminta karena biasanya orang-orang seperti ini jika kita mengabaikannya akan ada kemungkinan untuk benar-benar mencoba untuk mengakhiri hidupnya.(tribuntoraja.com)

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved