Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penanganan Covid

Rasakan Gejala Covid-19, Jangan Takut Periksakan Diri dan Tes Swab PCR!

Bagi mereka yang merasakan gejala, sebaiknya melakukan tes swab PCR untuk memastikan apakah mereka terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/M ABDIWAN
Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa (Unibos) bersama Bosowa Peduli menyelenggarakan pengambilan sampel swab atau polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi virus corona di Klinik Pratama Bosowa, Jl. Urip Sumoharjo Km.4 Makassar, beberapa hari lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Jika merasakan gejala-gejala Covid-19, masyarakat diimbau tidak takut memeriksakan diri.

Bagi mereka yang merasakan gejala, sebaiknya melakukan tes swab PCR, bukan rapid test antibodi untuk memastikan apakah mereka terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Hal tersebut disampaikan Pulmonologist FK Unhas, dr Arif Santoso SpP(K) PhD FAPSR dalam live Instagram bersama Clinical Pathologist RSIA Ananda, dr Fitrie Octavia Sjamsuddin SpPK, Minggu (15/11/2020).

Dokter Arif Santoso menjelaskan Covid-19 yang masuk ke paru-paru akan menghambat proses pertukaran udara.

"Jika masuk ke paru-paru, Covid-19 ini bisa menimbulkan radang. Jika alveolus pada paru-paru dipenuhi cairan, tentu oksigen tidak bisa masuk,"jelasnya.

Kondisi tersebut akan menyebabkan pasien Covid-19 akan mengalami sesak nafas.

Inilah yang membuat penyakit Covid-19 yang dialami menjadi berat. Akan tetapi, tidak semua pasien Covid-19 tidak akan mengalami kondisi tersebut.

"Hal penting yang harus dipahami masyarakat, sebenarnya Covid-19 ini jika cepat terdeteksi dan ditangani, bisa sembuh. Jadi, jangan takut berobat dan jangan takut jika dicurigai Covid-19 dan dites,"katanya.

Menurutnya, jika terdeteksi lebih awal, maka pengobatan akan lebih mudah.

Pasien hanya akan mengonsumsi obat sedikit, efek sampingnya ringan, meskipun mereka memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

"Banyak pasien saya memiliki komorbid, tapi bisa survive,"tambahnya.

Aris menjelaskan, Covid-19 masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan atas.

Jika infeksi virus baru sebatas mengakibatkan gangguan pada saluran pernafasan atas seperti hilang indera penciuman atau pengecap dan belum menyebabkan sesak, maka lebih mudah diobati.

"Tapi jika dia terlambat ke dokter atau datang ke rumah sakit dan datang sudah dalam kondisi sesak dan ternyata virus sudah sampai dalam paru-paru, ini yang sulit,"jelasnya.

Akibatnya, dibutuhkan terapi obat yang banyak dan bisa saja menyebabkan komplikasi ke organ tubuh lainnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved