Puan Maharani Akhirnya Jelaskan Situasi Panas di Ruang Sidang DPR hingga Harus Matikan Mik, Wajar?
Heboh kemarin soal Puan Maharani Matikan Mik, mik di floor itu teknisnya ketika anggota mau berbicara, mik anggota lain harus dimatikan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Akhirnya Ketua DPR RI Puan Maharani beberkan alasannya mematikan mik Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, pada Oktober kemarin
Insiden mematikan mik saat sidang pembahasan RUU Cipta Kerja menjadi UU Cipta Kerja kemarin sempat viral dan heboh
Anak dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, bahkan mendapat sorotan bukan saja dari sesama politikus namun juga Artis, Nikita Mirzani misalnya.
Dan untuk pertama kalinya, Puan Maharani akhirnya mengakui mematikan mik tersebut.
Alasannya itu dia utarakan kepada Boy William melalui akun YouTube Boy "Dibalik Pintu" yang baru diunggah.
Sebelumnya Boy William diajak terlebih dahulu masuk ke dalam ruangan Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI
Lalu kemudian lanjut ke ruangan lain.

Baca juga: Teriak Minta Ampun Remaja AAH Tetap Dibunuh Kedua Temannya, Sempat Panggil Nama Mamanya saat Dibuang
Baca juga: Jejak Karier Puan Maharani, Mulai dari Penghargaan Hingga Kontroversinya
Hingga sampai diruang sidang paripurna tempat dimana rapat-rapat penting dibahas termasuk soal UU Cipta Kerja kemarin.
Disini Boy William langsung bertanya soal kejadian viral kemarin
"Bu ketua DPR aku punya pertanyaan, kenapa kasus mik kemarin itu bisa mati?" tanya Boy
Mendengar pertanyaan itu, Puan Maharani menjawab dengan tenang.
"DPR itu punya aturan tata tertib. semua anggota itu memang punya hak untuk berbicara. kita yang pimpin itu ada 5, dan siapa yang akan memimpin itu sudah kesepakatan dari hasil rapat pimpinan, jadi dalam rapat ini siapa yang mau memimpin,"
"untuk menjaga persidangan berjalan baik dan lancar tentu saja yang memimpin rapat harus bisa mengatur jalannya pesidangan dengan baik dan benar"
Puan melanjutkan jika ada anggota sudah berbicara, aturannya harus diberikan kesempatan anggota lain juga untuk berbicara
"Jadi kalau satu orang sudah diberikan kesempatan orang berbicara harusnya kemudian tidak mengulang lagi berbicara tapi memberikan kesempatan kepada yang lain untuk berbicara"