Tribun Mamasa
Kumuh dan Tak Terurus, Situs To' Pao Mamasa Dikeluhkan
To' Pao atau Pohon mangga ini disebut sebagai situs sejarah terbentuknya kehadatan Mamasa, khususnya wilayah yang dikenal dengan sebutan Limbong
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Sudirman
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Mamasa, Petrus Arie, mengatakan untuk menghargai situs sejarah butuh kesadaran masyarakat.
Dia menjelaskan, di objek wisata To' Pao sudah dibangun beberapa fasilitas, hanya saja masyarakat tidak memiliki kesadaran.
"Buktinya di sekitar lokasi dijadikan tempat penjualan ayam," ungkap Petrus Arie via telepon.
Dia mengaku dilematis sebab di sisi lain, To' Pao merupakan nilai budaya, sementara di sisi lain pihaknya tidak bisa melarang warga berjualan mencari nafkah.
Meski begitu, Petrus Arie berjanji ke depan akan berintegrasi dengan instansi terkait, yakni Satpol-PP dalam hal penertiban.
Ditanya terkait saran komunitas peduli pariwisata untuk menempatkan staf dinas pariwisata, dia mengatakan, saat ini pihaknya sudah menempatkan salah seorang staf.
Hanya saja menurut dia, bukan sebagai pemandu tetapi khusus untuk mengurus kebersihan.
"Saya sangat mengapresiasi saran dari JKS, dan ini akan kita sampaikan ke pimpinan untuk menjadi bahan evaluasi," tandasnya.
Laporan wartawan @sammy_rexta