Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tak Ada Gunanya HP Canggih di Rongkong

SELAMA 2 hari, Sabtu - Ahad (7-8/11/2020), rombongan dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan atau FTIK IAIN Palopo mengunjungi Kecamatan Rongkong

Penulis: CitizenReporter | Editor: Edi Sumardi
DOK FTIK IAIN PALOPO
Rombongan dosen FTIK IAIN Palopo saat mengunjungi Desa Rinding Allo, Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Mereka mendirikan tenda untuk kegiatan Kemah Literasi bagi warga setempat. 

Firman SPd MPd

Ketua Panitia PLP Terintegrasi FTIK IAIN Palopo

Melaporkan dari Palopo, Sulawesi Selatan

SELAMA 2 hari, Sabtu - Ahad (7-8/11/2020), rombongan dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan atau FTIK IAIN Palopo mengunjungi Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Adapun hajatan di sana sehubungan dengan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.

Pertama, menghadiri seremoni acara penarikan mahasiswa PLP KKN FTIK IAIN Palopo di Kantor Kecamatan Rongkong.

Kedua, melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat Berkelanjutan FTIK IAIN Palopo, yaitu  Kemah Literasi episode/tagar 1 (#1) di Dusun Salurante, Desa Rinding Allo, Kecamatan Rongkong.   

Baca juga: Sekcam Rongkong Puji Mahasiswa PLP KKN PTIK IAIN Palopo, Total dan Loyal Bekerja

Yang menarik di Dusun Salurante dari pengamatan kami di era yang serba cepat atau modern ini adalah pertama, tidak adanya aliran listrik dari PLN di dusun tersebut.

Aliran listrik didapat dari turbin yang ada di dusun tersebut dan dayanya sangat terbatas.

Rombongan dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan atau FTIK IAIN Palopo saat mengunjungi Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Rombongan dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan atau FTIK IAIN Palopo saat mengunjungi Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. (DOK FTIK IAIN PALOPO)

Terkadang lampu tiba-tiba agak meredup dengan sendirinya disebabkan terbatasnya daya.

Kedua, jangan pernah mimpikan jaringan di smartphone kepunyaan.

Secanggih apapun smartphone yang dibawa serta tetap tidak akan berguna sebab tidak memperoleh jaringan.

Praktis, komunikasi dengan kerabat atau siapapun akan terputus ketika masuk ke desa/ dusun ini.

Baca juga: Udara Rongkong Rasa Eropa

Komunikasi yang terjadi antara sesama penghuni desa, khususnya perangkat desa, melalui handy talky.

Ketiga, walaupun di dusun ini sudah ada kompor gas, tetapi warga tetap mempertahankan tungku pembakaran di dalam rumah.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved