Tribun Wiki
Profil Arnold Mononutu, Mantan Rektor Unhas dan Tokoh Pergerakan Kemerdekaan, Jadi Pahlawan Nasional
Profil Arnold Mononutu, mantan Rektor Unhas dan Tokoh Pergerakan Kemerdekaan, jadi Pahlawan Nasional
Profil Arnold Mononutu, Mantan Rektor Unhas dan Tokoh Pergerakan Kemerdekaan, Jadi Pahlawan Nasional
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh sebagai rangkaian peringatan Hari Pahlawan.
Upacara penganugerahan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/11).
Dilansir Tribun Timur dari website Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, penganugerahan diberikan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 117/TK Tahun 2020, tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 6 November lalu.
Baca juga: Rekam Jejak Bung Tomo, Pahlawan Nasional Pengobar Semangat Pertempuran Surabaya 10 November 1945
Dalam Keppres RI tersebut, disebutkan bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasa yang luar biasa, yang semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata.
Perjuangan politik atau dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, dan mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca juga: Visi Misi Danny Pomanto - Fatmawati Rusdi, Appi-Rahman, Dilan, None-Zunnun di Pilkada Makassar 2020
Satu di antara enam tokoh memperoleh gelar Pahlawan Nasional 2020 adalah Arnold Mononutu, bernama lengkap Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu.
Arnold Mononutu merupakan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 1960-1965.
Sebelum menjabat sebagai Rektor ke-3 Unhas, Arnold Mononutu adalah Menteri Penerangan pada era Presiden Sukarno.
Baca juga: Tuan Guru Bajang Bawakan Tauziah di GUMSB Unhas
Ia menjabat tiga kabinet yakni, Kabinet Republik Indonesia Serikat (1949-1950).
Kabinet Sukiman Suwirjo (1951-1952), dan Kabinet Wilopo (1952-1953).
Ia juga merupakan Duta Besar Republik Indonesia yang pertama untuk China.
Arnold Mononutu memiliki kontribusi luar biasa pada masa pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Unhas Kukuhkan Dua Guru Besar Bidang Akuntansi
Ia tercatat bergerak bersama Mohammad Hatta dan kawan-kawan melalui Perhimpunan Indonesia di Eropa.
Pada 1960 silam, Arnold Mononutu menjadi Rektor Unhas.
Ketika menjabat sebagai rektor, Arnold Mononutu berperan membuka beberapa fakultas di Unhas.
Seperti Fakultas Teknik Unhas, Fakultas Sastra Unhas, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas.
Fakultas Pertanian Unhas, Fakultas Peternakan Unhas, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unhas.
Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengaku bangga dan bahagia atas penganugerahan tersebut.
Dwia Aries Tina Pulubuh menyatakan Arnold Mononutu merupakan sosok yang membentuk pondasi kuat bagi Unhas.
Baca juga: Tikam Relawan Calon Wali Kota Makassar Appi-Rahman, Dua Saksi Mata Sebut Pelaku Langsung Lakukan Ini
“Om No (Arnold Mononutu) adalah tokoh nasionalis yang memiliki spirit kebangsaan yang kuat. Pada saat beliau menjabat sebagai rektor, beliau mewariskan sistem pendidikan berbasis nasionalisme yang mengakar,” katanya.
“Karakter sebagai kampus yang menjaga spirit negara kesatuan telah ada sejak awal berdirinya Unhas, itu salah satu jejak Om No,” jelas Prof Dwia menambahkan.
Arnold Manonutu lahir di Manado pada 4 Desember 1896 dan wafat di Jakarta pada 5 September 1983.
Baca juga: Rektor Unhas 1960-1965 Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Sesaat setelah menjabat Rektor Unhas pada 1960, beliau juga memperoleh anugerah Bintang Mahaputra.
Arnold Mononutu juga dikenal sebagai politikus, diplomat, dan intelektual.
Satu di antara perannya yang strategi adalah saat pelaksanaan Kongres Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955 silam.
KAA Bandung diselenggarakan dengan lima negara sponsor, yakni Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan Birma.
Baca juga: Program #KataNone Malam Ini, Hadirkan Owner UMKM Homemade Sushi Makassar Olivia
Dalam beberapa pertemuan baik di Konferensi Kolombo dan di Bogor tahun 1954, cukup hangat dibicarakan, apakah RRC akan diundang atau tidak.
Arnold Mononutu merupakan tokoh pergerakan nasional yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.
Direktur Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur, Denni Pinontoan, mengatakan Arnold Mononutu punya peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Dia salah satu orang yang berperan menghubungkan perjuangan gagasan, wacana dan gerakan kemerdekaan Indonesia dengan bangsa-bangsa Asia lainnya yang sedang dijajah waktu itu," kata Denni dilansir Tribun Timur dari Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Selama hidupnya kata Denni, Arnold Mononutu dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Wakil Presiden Pertama Indonesia Mohammad Hatta.
Keduanya saling kenal saat sama-sama menempuh pendidikan di Belanda.
Semasa belajar di luar negeri, Arnold Mononutu juga ikut mengorganisir mahasiswa Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan.
Denni juga menyebut, peran Arnold Mononutu dalam perjuangan kemerdekaan juga menepis anggapan warga Minahasa yang condong memihak dengan pemerintah kolonial Belanda.
"Dari jejak Arnold Mononutu ini sebenarnya tidak,” sebut Denni.(*)
