Tribun Wiki
Profil Arnold Mononutu, Mantan Rektor Unhas dan Tokoh Pergerakan Kemerdekaan, Jadi Pahlawan Nasional
Profil Arnold Mononutu, mantan Rektor Unhas dan Tokoh Pergerakan Kemerdekaan, jadi Pahlawan Nasional
Ketika menjabat sebagai rektor, Arnold Mononutu berperan membuka beberapa fakultas di Unhas.
Seperti Fakultas Teknik Unhas, Fakultas Sastra Unhas, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas.
Fakultas Pertanian Unhas, Fakultas Peternakan Unhas, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unhas.
Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengaku bangga dan bahagia atas penganugerahan tersebut.
Dwia Aries Tina Pulubuh menyatakan Arnold Mononutu merupakan sosok yang membentuk pondasi kuat bagi Unhas.
Baca juga: Tikam Relawan Calon Wali Kota Makassar Appi-Rahman, Dua Saksi Mata Sebut Pelaku Langsung Lakukan Ini
“Om No (Arnold Mononutu) adalah tokoh nasionalis yang memiliki spirit kebangsaan yang kuat. Pada saat beliau menjabat sebagai rektor, beliau mewariskan sistem pendidikan berbasis nasionalisme yang mengakar,” katanya.
“Karakter sebagai kampus yang menjaga spirit negara kesatuan telah ada sejak awal berdirinya Unhas, itu salah satu jejak Om No,” jelas Prof Dwia menambahkan.
Arnold Manonutu lahir di Manado pada 4 Desember 1896 dan wafat di Jakarta pada 5 September 1983.
Baca juga: Rektor Unhas 1960-1965 Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Sesaat setelah menjabat Rektor Unhas pada 1960, beliau juga memperoleh anugerah Bintang Mahaputra.
Arnold Mononutu juga dikenal sebagai politikus, diplomat, dan intelektual.
Satu di antara perannya yang strategi adalah saat pelaksanaan Kongres Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955 silam.
KAA Bandung diselenggarakan dengan lima negara sponsor, yakni Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan Birma.
Baca juga: Program #KataNone Malam Ini, Hadirkan Owner UMKM Homemade Sushi Makassar Olivia
Dalam beberapa pertemuan baik di Konferensi Kolombo dan di Bogor tahun 1954, cukup hangat dibicarakan, apakah RRC akan diundang atau tidak.
Arnold Mononutu merupakan tokoh pergerakan nasional yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.
Direktur Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur, Denni Pinontoan, mengatakan Arnold Mononutu punya peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
