Pejabat di BKKBN se-Sulsel Pelajari Media Digital untuk Bangga Kencana

TRIBUN-TIMUR.COM - Media digital (media mainstream dan media sosial) menjadi sarana efektif untuk mengampanyekan program pemerintah, salah satunya Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) yang digalakkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Efektivitas kampanye di media digital dapat diukur secara real time menggunakan tools yang tersedia.

"Beda dengan (media) tradisional atau print yang sulit diukur efektivitasnya sebab masih butuh survei untuk mengetahui bagaimana jangkauannya, berapa orang yang menerima kampanye itu. Misalnya kalau pasang spanduk, brosur, tabloid, itu akan sulit diukur jumlah orang yang melihat atau membacanya," kata Edi Sumardi, Editor Tribun Timur.

Hal itu disampaikan Edi Sumardi pada kegiatan Peningkatan Kapasitas Teknis Kehumasan Program Bangga Kencana oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Sulawesi Selatan secara virtual, Selasa (10/11/2020).

Kegiatan ini diikuti puluhan Kasubid Advokasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) BKKBN kabupaten dan kota se-Sulsel; pengelola infomasi dan pejabat pengawas Perwakilan BKKBN Sulsel.

Banyak platform media digital yang dapat digunakan untuk kampanye.

Untuk media mainstream, bisa menggunakan portal berita.

"Di media sosial, bisa menggunakan YouTube, Facebook, Instagram yang populer di Indonesia maupun global. Demografi penggunanya sesuai dengan sasaran kampanye program keluarga berencana," kata Edi Sumardi.

Para peserta menanyakan soal jenis konten yang baik di-posting media sosial utamanya terkait program keluarga berencana.

Juga soal membedakan informasi hoax dan fakta yang beredar masif melalui media sosial.

Edi Sumardi mengharapkan perlunya peningkatan literasi media guna menangkal penyebaran informasi palsu.(*)