Tribun Wiki
Oarfish Identik dengan Penanda Gempa, Dijual Rp 8 Juta untuk Disantap, Dagingnya Empuk
Kemunculan ikan oarfish dikenal sebagai penanda datangnya bahaya gempa dan tsunami meski para pakar kegempaan dan tsunami selalu membantahnya.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Gempa merupakan bencana alam yang terkadang tak mudah diprediksi datangnya.
Meski demikian, teknologi canggih bisa membaca potensi gempa pada suatu wilayah.
Selain itu juga, pertanda lain yang muncul sebelum gempa terjadi adalah adanya ikan oarfish.
Bagi sebagian orang pasti tak asing dengan ikan ini.
Ya, selama ini kemunculan ikan oarfish dikenal sebagai penanda datangnya bahaya gempa dan tsunami meski para pakar kegempaan dan tsunami selalu membantahnya.
Dilansir dari Kompas.com, sebagian menyebut ikan yang hidup di laut dalam 200 hingga 1.000 meter sebagai “Messengers of The Sea God” atau “Pembawa Pesan dari Kerajaan Dewa Laut”.
Ada juga yang menyebutnya langsung dengan sebutan Ikan Gempa Bumi (Earthquake Fish).
Kamis (6/11/2020), nelayan Taiwan menangkap seekor oarfish raksasa (Regalecus glesne) yang panjangnya hampir lima meter di lepas pantai Taiwan timur, saat dua gempa bumi melanda daerah tersebut pada hari yang sama.
Ikan oarfish yang memiliki panjang 490 sentimeter dan berat sekitar 45 kilogram ditangkap di lepas pantai Dong'ao, Kabupaten Yilan, Taiwan.
Chen Kuo-pin, pemilik Fumei Huo Seafood Restaurant membeli Ikan Gempa Bumi tersebut seharga 560 dolar AS atau setara Rp 8 juta.
Melansir taiwannews yang mengutip Liberty Times, Chen Kuo-pin mengatakan ini adalah Ikan Gempa Bumi (Earthquake Fish) terpanjang yang pernah dia lihat.
Bagi warga Taiwan, Oarfish disebut Ikan Gempa Bumi, karena menurut warga setempat ikan raksasa ini muncul dari laut dalam sebelum gempa besar.
Chen Kuo-pin mengatakan bahwa satu kilogram daging dari ikan tersebut bisa dijual seharga 400 dolar Taiwan atau setara Rp 200 ribu per kilo.
''Dagingnya lebih empuk dari tahu serta cocok untuk masakan kukus,'' katanya.
Chen Kuo-pin mengatakan jaring ikan biasanya dilemparkan antara pagi dan sore hari.
Dia berspekulasi bahwa ikan gempa bumi telah tertangkap di jaring saat larut malam.
Nelayan yang menangkap ikan itu, mengatakan Oarfish tersebut masih hidup saat tiba di pelabuhan.
Namun, karena termasuk ikan laut dalam, Oarfish tidak dapat bertahan lama di dalam tangki.
Oarfish biasanya hidup antara 200 hingga 1.000 meter di bawah laut.
Chen Kuo-pin mengklaim bahwa ini adalah ikan Oarfish terbesar yang pernah ditangkap di daerah Yilan.
Banyak nelayan lokal yang menguatkan pernyataannya.
Chen Kuo-pin telah menjalankan restoran seafoodnya selama 55 tahun.
Pelanggan juga dikabarkan kagum dengan ukuran makhluk laut tersebut.
Central Weather Bureau (CWB) Taiwan melansir pada pukul 02.36 Kamis (5/11/2020) pagi, gempa berkekuatan 5,4 melanda 30,3 kilometer tenggara Kabupaten Taitung pada kedalaman 25,3 km.
Pada hari yang sama pada pukul 09.40 pagi, gempa berkekuatan 5,4 melanda 107,8 kilometer timur laut Taitung pada kedalaman 29 km.
Ketika ditanya apakah dirinya yakin ikan itu muncul karena gempa bumi yang terjadi hari itu, Chen Kuo-pin menjawab dengan mengatakan "itu yang perlu dijelaskan oleh para ahli."
Chen Kuo-pin menjelaskan bahwa banyak Oarfish yang ditangkap setiap tahun di Yilan dan biasanya panjangnya sekitar 100 hingga 200 cm.
"Hampir lima meter sangat jarang."
''Daging ikan Oarfish biasanya dijual dengan harga 300 hingga 400 dolar Taiwan per kilogram.
Dagingnya sangat empuk setelah dikukus dan bisa diambil dengan sendok.''
Sebelumnya nelayan di di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, juga menangkap ikan oarfish, yang diunggah di media sosial pada Senin (9/12/2019).
Penemuan ikan yang sering disebut “Messengers of The Sea God” atau “Pembawa Pesan dari Kerajaan Dewa Laut” tersebut berbentuk pipih dengan panjang lebih dari 3 meter jadi sorotan.
Tiga orang nelayan yang tengah berada di sebuah kapal memegangi ikan tersebut dengan decak heran.
Lewat laman facebook Irma Yanti Irma, rupanya ikan tersebut tersangkut di kail pancing Andi Saputra.
Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI) Selvia Oktaviyani membenarkan bahwa oarfish tergolong ikan yang tinggal di laut dalam.
"Jenis oarfish memang merupakan jenis ikan yang hidup hingga ribuan meter, tetapi terkadang juga muncul ke permukaan," ujar Selvia, Kamis (12/12/2019) seperti dikutip tribun-medan.com dari kompas.com.
Menurutnya, perilaku ikan oarfish yang muncul ke permukaan karena merasakan perubahan di tempat hidup atau habitatnya.
Tak hanya itu, naiknya ikan oarfish juga diduga merupakan kebiasaan hidupnya.
Selvia menyampaikan bahwa ikan oarfish memiliki kebiasaan hidup dengan cara membunuh dirinya sendiri dengan cara naik ke permukaan.
"Berdasarkan informasi yang saya baca, jenis ini memiliki kebiaaan hidup dengan cara membunuh dirinya sendiri saat telah dewasa dengan cara naik ke atas permukaan, bahkan terbawa hingga ke pantai," ujar Selvia.
Menilik kabar bahwa adanya ikan oarfish di permukaan laut, Selvia mengungkapkan, butuh kajian khusus untuk membuktikan jika kemunculannya dikaitkan dengan gempa atau tsunami.
Sementara, Selvia mengatakan bahwa ikan oarfish masuk dalam Famili Regalecidae. Dalam famili ini, ada tiga jenis antara lain Regalecus glesne, Regalecus russelii, dan Agrostichthys parkeri.
Dari ketiga jenis tersebut, ada masing-masing perbedaan berdasarkan habitatnya dan karakter meristik.
"Perbedaannya dari ketiganya bisa dilihat dari karakter meristik, misal jumlah duri lemah sirip punggung, ada tidaknya duri keras di sirip punggung, warna, dan lainnya," ujar Selvia.
Untuk habitat persebarannya juga disampaikan oleh Selvia.
Berikut rinciannya:
Regalecus glesne, habitat penyebarannya luas.
Regalecus russelii, habitat penyebarannya di Samudera Pasifik (Jepang, AS, Meksiko), di Samudera Hindia.
Agrostichthys parkeri, habitat penyebarannya di selatan Australia, New Zealand, dan Argentina.
Adapun Selvia mengungkapkan, untuk penyebaran Regalecus russelii tidak sebanyak populasi Regalecus glesne di Samudera Hindia.
Sementara, untuk jenis Agrostichthys parkeri dikategorikan sebagai jenis yang langka atau jarang ditemukan.
"Agrostichthys parkeri jenis yang jarang (rare species), hidupnya di daerah temprate," ujar Selvia.
Tidak berbahaya
Meski memiliki kebiasaan muncul ke permukaan dalam kondisi sedang sekarat atau ingin membunuh dirinya, oarfish bukan termasuk ikan yang berbahaya.
"Sejauh ini tidak ada laporan jenis ini membahayakan, artinya tidak menyebabkan kerusakan atau membahayakan manusia," ujar Selvia.
Karena tergolong ikan laut dalam, oarfish mempunyai keunikan tersendiri, yakni ia dapat hidup dalam suhu yang sangat dingin.
Oleh karena itu, ikan ini mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan ekstrem.
Umumnya, ikan laut dalam memiliki ciri fisiologi tubuh yang unik. Misalnya, ikan sungut ganda atau Melanocetus johnsonii yang mempunyai antena yang dapat digerak-gerakan sebagai umpan untuk menarik perhatian mangsa.
Sementara untuk Regalecus russelii disebutkan memiliki adaptasi unik berupa mengamputasi bagian posterior (belakang tubuhnya).
Namun, ia belum mengetahui secara detail mengenai kemampuan Regalecus russelii terhadap suhu eksrem dingin.
(taiwannews/kompas.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "https://medan.tribunnews.com/2020/11/07/identik-sebagai-penanda-bahaya-ternyata-ikan-oarfish-enak-dagingnya-lebih-empuk-dari-tahu,".