Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gadis Cantik Penjual Kerupuk Dirudapaksa 14 Kali oleh 4 Pria Dewasa dan Lansia, Ditawar ke Teman

Gadis Penjual Kerupuk Dirudapaksa 14 Kali oleh 4 Pria Dewasa dan Orang Tua, Korban Ditawar ke Teman

Editor: Ansar
int
ilustrasi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gadis Penjual Kerupuk Dirudapaksa 14 Kali oleh 4 Pria Dewasa dan Orang Tua, Korban Ditawar ke Teman

Seorang gadis penjual kerupuk berinisial TA menjadi korban rudapaksa empat pria dewasa.

Peristiwa yang menimpa gadis malang itu terjadi selama lima bulan terakhir.

Diduga korban sudah dicabuli sebanyak 14 kali.

TA adalah warga Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, itu melapor ke Polresta Bandar Lampung atas kejadian yang menimpanya.

“Dari keterangan sementara, korban mengaku sudah 14 kali dicabuli selama lima bulan terakhir,” kata Ahmad, Rabu (4/11/2020).

Ahmad mengatakan, korban juga mengaku terakhir dicabuli sekitar tiga minggu lalu.

Berdasarkan keterangan korban, Ahmad mengatakan, pencabulan itu dilakukan oleh empat pria dewasa dan lanjut usia.

Empat orang tersebut berinisial F, M, AA, dan R. Selain dugaan pencabulan, Ahmad mengatakan, ada juga dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), karena korban mengaku ditawarkan oleh pelaku ke kawan-kawannya.

“Kami harap aparat kepolisian segera menindaklanjuti kasus ini, jangan sampai ada predator anak di kota ini,” kata Ahmad.

Ahmad menambahkan, saat ini LPA fokus pada penyembuhan trauma (trauma healing) terhadap korban, karena korban dan keluarganya masih mengalami trauma.

“Kita sedang trauma healing awal dan melakukan visum untuk melengkapi laporan ke kepolisian,” kata Ahmad.  

Gadis 18 Tahun Dirudapaksa Kekasih hingga Pendarahan

Seorang pemuda berinisial GMP (18) ditangkap polisi karena kelajuan bejatnya.

Pelaku ditangkap oleh Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polres Kota Mataram.

Pemuda warga Kecamatan Cilinaya, Kota Mataram tersebut ditangkap lantaran merudapaksa kekasihnya, KM (18).

Bahkan, KM mengalami pendarahan akibat perbuatan tak senonoh yang dilakukan GMP.

"Korban tahu keadaannya berdarah itu, setelah pelaku menyalakan lampu, dia melihat banyak darah dari alat vitalnya, dan melaporkan apa yang dialaminya ke Polres Mataram," kata Kasat Reskrim Polres Kota Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa, Senin (2/11/2020).

Astawa mengatakan, keduanya memang memiliki hubungan asmara.

GMP mengaku berkenalan dengan KM dua pekan terakhir dan menjalin cinta.

Kejadian terjadi pada, Rabu (28/10/2020) ketika GMP mengirim pesan singkat ke ponsel KM, ingin bertemu.

Karena mereka baru pacaran, KM dengan bahagia menemui kekasih hatinya di sebuah toko dekat tempat tinggal korban di Karang Medain, Mataram, pukul 19.00 Wita.

KM datang mengunakan sepeda motornya, dan bertemu dengan GMP.

Selang beberapa lama, GMP meminta KM mengantarnya pulang ke rumah karena tidak membawa motor.

Tanpa curiga, KM mengantar kekasihnya pulang, mereka berboncengan.

"Setiba di rumah GMP, KM diajak masuk ke rumah, dan rumah dalam keadaan sepi hanya kakek tersangka GMP yang ada di runah, dan sama sekali tidak memperhatikan kedatangan KM," kata Astawa.

Saat itulah GMP mengajak KM masuk kamar dan memaksanya melakukan Hubungan Intim.

KM menolak, dia berusaha untuk pulang keluar dari kamar GMP.

Namun tersangka menahannya, mendorong tubuh KM ke tempat tidur dan melakukan perbuatan jahatnya pada kekasihnya sendiri.

Dalam kondisi kalut dan takut, KM berusaha keluar dari kamar GMP.

Saat lampu kanar dinyalakan, KM sangat terkejut banyak ceceran dan bercak darah di mana-mana.

Sambil menahan rasa sakit KM meninggalkan rumah GMP dan langsung melaporkan apa yang dialaminya pada aparat kepolisian.

"Dalam waktu yang singkat, kami berhasil mengamankan tersangka, tersangka tidak melawan dan mengakui senua perbuatannya," kata Astawa.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 285 KUHP tentang tindakan perkosaan, dengan ancaman 12 tahun penjara.

Saat digiring ke ruang pemeriksaan, GMP tak menyampaikan sepatah katapun, dia tetap diam dan menundukkan kepala sedalam-dalamnya.

GMP dilaporkan telah lama putus sekolah dan tidak memiliki pekerjaan.

Sementara itu, Kanit PPA Polresta Mataram, Iptu Dwi Nani mengatakan, kondisi korban KM saat ini tengah dalam pemulihan dari trauma dan luka akibat perkosaan yang dialaminya oleh kekasihnya sendiri.

"Kami tetap mendampingi korban sampai dia benar-benar pulih dari traumanya, karena ini sangat berat bagi korban ya."

"Kami juga meminta pada keluarga tetap mendampingi korban, " kata Nani. (tribun-timur.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diperkosa Kekasihnya, Perempuan Ini Lapor Polisi"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dicabuli 14 Kali oleh 4 Pria, Gadis Penjual Kerupuk Lapor Polisi"

 
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved