'Menteri Segala Urusan' Luhut Pandjaitan Kena Semprot Presiden Jokowi, Bahlil Lahadalia juga Ditegur
Tak hanya Luhut Pandjaitan, Presiden Jokowi juga menegur Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
TRIBUN-TIMUR.COM- Dijuluki sebagai Menteri Segala Urusan, Luhut Binsar Pandjaitan kena semprot Presiden Joko Widodo, ada apa?
Presiden Joko Widodo menegur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Tak hanya Luhut, Presiden Jokowi juga menegur Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Rupanya hal tersebut lantaran investasi pada kuartal III 2020 terkontraksi hingga minus 6 persen.
Teguran itu disampaikan Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/11/2020).
"Jadi investasi kita juga di kuartal III masih minusnya di atas 5. Tapi nanti kita tunggu hitungan dari BPS (Badan Pusat Statistik). Kurang lebih nanti minus 6," kata Jokowi.
Padahal, Jokowi menargetkan investasi bisa tumbuh di bawah minus 5 persen pada kuartal III. Jokowi pun meminta Luhut dan Bahlil meningkatkan investasi yang masuk ke Indonesia di kuartal IV sehingga tidak terlalu negatif pertumbuhannya.
"Saya sudah mewanti-wanti kepada Kepala BKPM dan Menko Marves agar paling tidak di kuartal III ini bisa minus di bawah 5 tapi ternyata belum bisa," tutur dia.
Ia menambahkan, saat ini Indonesia mendapat fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat (AS).
Untuk itu, ia meminta jajarannya memanfaatkan fasilitas tersebut untuk meningkatkan ekspor dan menarik sebanyak-banyaknya investor AS ke Indonesia.
"Ini menjadi kesempatan karena kita adalah satu-satunya negara di Asia yang mendapatkan fasilitas ini dan kita harapkan ekspor kita akan bisa naik, melompat karena fasilitas GSP diberikan kepada kita," ucap Jokowi.
"Dan syukur-syukur ini juga dipakai sebagai kesempatan untuk menarik investasi karena orang ingin mendirikan industri pabrik perusahaan di Indonesia akan menjadi lebih menarik," ujar dia.
Adapun, Jokowi memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 diperkirakan masih minus.
Setelah mencapai minus 5,32 persen pada kuartal II, diperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III berada di angka minus 3 persen.
"Di kuartal ketiga ini juga mungkin sehari, dua hari, tiga hari akan diumumkan BPS juga masih berada di minus, perkiraan kita masih di angka minus 3 naik sedikit," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini menunjukkan tren yang positif.
Sebab, ekonomi telah bergerak ke angka yang lebih baik.
"Itu trennya membaik, trennya positif. Ini yang harus ditekankan nanti kalau ada pengumuman di BPS trennya membaik, trennya positif," ujar Jokowi.
Bahkan, kata Jokowi, angka pertumbuhan ekonomi Tanah Air masih jauh lebih baik dibandingkan negara lain. "Dan ini memang kalau dibandingkan negara lain masih jauh lebih baik," tutur dia.
Lingkup Kerja Luhut Pandjaitan

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ( Kemenko Marves) merupakan kementerian yang sebelumnya bernama Kementerian Koordinator Kemaritiman.
Nomenkelatur diubah oleh Presiden Jokowi di periode kedua pemerintahannya agar lingkup tugas kementerian ini bisa lebih luas, tak hanya mencakup soal maritim.
Tercatat, kementerian yang dipimpin Luhut ini mengurusi berbagai bidang antara lain pariwisata, energi, transportasi, kehutanan, perikanan, lingkungan hidup, kedaulatan negara, pemerataan ekonomi, infrastruktur, perubahan iklim, ketahanan bencana, hingga revolusi mental.
Kementerian yang berkantor di Jalan Thamrin Jakarta Pusat ini memiliki sejumlah unit kerja yang meliputi Sekretaris Kementerian, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim.
Berikutnya yakni Deputi Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Deputi Penglolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Deputi Bidang Pariwisata.
Mengutip Program Prioritas RPJMN 2020-2024, Senin (21/9/2020), berikut proyek prioritas nasional (major project) yang dikoordinasi di bawah Kemenko Marves:
-Kereta Api Makasssar-Pare Pare
-Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu
-Pembangkit Listrik 27.000 Mw dan Transisi 19.000 Kms dan Gardu Induk 38.000 Mva
-Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan (2.219 Km)
-Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di 6 Wilayah Metropolitan: Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang dan Makassar
-Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa
-Infrastruktur Jaringan Gas Kota untuk 4 Juta Sambungan Rumah
-Jembatan Udara 37 Rute di Papua Jalan Trans pada 18 Pulau Tertinggal, Terluar dan Terdepan Jalan Trans Papua Marauke-Sorong
-Rumah Susun Perkotaan (1 juta)
-10 Destinasi Pariwisata Prioritas: Danau Toba, Borobudur Dskt, Lombok, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Wakatobi, Likupang, Bangka Belitung dan Morotai
-9 Kawasan Industri di Luar Jawa dan 31 Smelter
-Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas: Makanan dan Minuman, Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan Farmasi
-Pembangunan Energi Terbarukan B100 Berbasis Kelapa Sawit Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi Udang dan Bandeng
-Pembangunan Wilayah Batam-Bintan
-Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan
-Integrasi Pelabuhan Perikana dan Fish Market Bertaraf Internasional
-Ibu Kota Negara (IKN)
-Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN Paloh Aruk, PKSN Nunukan, PKSN Atambua, PKSN Kafemenanu, PKSN Jayapura, PKSN Merauke)
-Wilayah Adat Papua : Wilayah Adat Laa Pago dan Wilayah Adat Domberay
-Pengembangan Wilayah Metropolitan (WM Palembang, WM Banjarmasin, WM Denpasar, WM Makassar)
-Pembangunan Kota Baru (Maja, Tabhybg Selor, Sofifi, Sorong)
-Pemulihan Pasca Bencana Daerah Terdampak (Kota Palu dan sekitarnya, Pulau Lombok dan sekitarnya, serta Kawasan Pesisir Selat Sunda)
-Pemulihan Empat Daerah Aliran Sungai Kritis Pembangunan Fasilitas
-Pengolahan Limbah B3 Penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana
-Penguatan Keamanan Laut di Natuna
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Target Investasi Meleset, Jokowi Tegur Luhut dan Bahlil"