Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wisata Sulsel

Liburan di Bukit Cempalagi Bone, Ada Wisata Sejarah Hingga Susur Goa Mimpi

Liburan di Bukit Cempalagi Bone, ada wisata sejarah hingga susur Goa Mimpi

Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI ANWAR
Gusung pasir di objek wisata Bukit Cempalagi di Dusun Cempalagi, Desa Mallari, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan 

TRIBUNBONE.COM, AWANGPONE - Liburan di Bukit Cempalagi Bone, ada wisata sejarah hingga susur Goa Mimpi.

Memasuki hari ketiga libur panjang, objek wisata Bukit Cempalagi yang berada di Dusun Cempalagi, Desa Mallari, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) belum ramai dikunjungi wisatawan.

Pengelola objek wisata Cempalagi, Supriadi mengatakan, hingga hari ketiga baru sekira 50 orang yang datang.

"Belum terlalu ramai. Baru sekira 50 wisatawan yang datang selama tiga hari terakhir," katanya Jumat (30/10/2020).

Dia menyebutkan, sejauh ini wisatawan yang datang merupakan wisatawan lokal dan beberapa dari luar daerah Bone.

"Ada wisatawan lokal dari Bone. Ada juga wisatawan dari Soppeng, Wajo bahkan kemarin ada dari Makassar sekira 20 orang menggunakan bus," sebutnya.

Biasanya, kata dia, wisatawan ramai ke Cempalagi ketika akhir pekan. Ia pun memprediksi Sabtu dan Minggu terjadi peningkatan wisatawan.

"Ramainya biasa di hari Sabtu dan Minggu. Jadi mungkin Sabtu dan Minggu akan ramai pengunjung," ujarnya.

Cempalagi terkenal dengan objek wisata bahari yang terintegrasi dengan wisata sejarah.

Para wisatawan dapat menikmati indahnya gusung pasir jika air laut surut.

Tak hanya itu, wisatawan bisa menikmati susur goa di Goa Mimpi.

Wisatawan akan dimanjakan dengan stalaktik dan stalakmit dengan berbagai bentuk dan ornamen yang terbentuk secara alami.

Di tempat ini, wisatawan juga bisa melihat prasasti peninggalan Raja Bone ke-15 Arung Palakka ketika mengikrarkan sumpah untuk membebaskan rakyat dari penindasan.

Ada akkarebbeseng atau bekas cakaran tangan, ada attuddukeng atau bekas hentakan tumit serta assingkerukeng atau simpul yang dibuat Arung Palakka.

Menurut Supriadi, guna meningkatkan wisatawan ke Cempalagi, perlu ada tambahan destinasi wisata baru dan penambahan fasilitas, terutama perbaikan akses jalan.

"Masih perlu destinasi baru dan ada penambahan fasilitas di Cempalagi. Apalagi akses jalan harus diperbaiki karena kalau hujan jalanan tergenang," tuturnya.

Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved