Warga Perancis di Negara Muslim Diberi Warning,Diminta Hati-hati Buntut Polemik Kartun Nabi Muhammad
Seruan memboikot produk-produk asal Perancis pun muncul di sejumlah negara mayoritas Muslim.
Mengapa Perancis terlibat dalam perselisihan ini?
Pembelaan keras Macron terhadap sekularisme negara dan kritik terhadap Islam radikal menyusul pembunuhan Paty telah membuat marah beberapa sosok di dunia Muslim.
Presiden Erdogan bertanya dalam pidatonya:
"Apa masalah individu bernama Macron dengan Islam dan Muslim?"
Sementara pemimpin Pakistan, Imran Khan menuduh sang pemimpin Perancis "menyerang Islam, jelas tanpa memahami apapun tentangnya".
"Presiden Macron telah menyerang dan melukai sentimen jutaan Muslim di Eropa dan di seluruh dunia," katanya dalam sebuah twit.
Awal bulan ini, sebelum pembunuhan sang guru, Macron mengumumkan rencana undang-undang yang lebih ketat untuk mengatasi hal yang ia sebut "separatisme Islam" di Perancis.
Ia mengatakan, kelompok minoritas Muslim di Perancis - terdiri dari kira-kira enam juta orang - berpotensi membentuk "masyarakat tandingan". Ia menggambarkan Islam sebagai agama "dalam krisis".
Di tengah serangan dari sejumlah negara, Perancis mendapat dukungan dari Jerman.
"Serangan pribadi Presiden Erdogan kepada Presiden Macron menurut saya adalah momen buruk dan tidak dapat diterima. Yang penting kami menunjukkan solidaritas kepada Prancis dalam memerangi ekstremis Islam, khususnya sesudah aksi terorisme mengerikan yang terjadi minggu lalu," kata Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas pada Senin.
Kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad memiliki warisan politik yang gelap dan intens di Perancis.
Pada 2015, 12 orang tewas dalam serangan di kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, yang menerbitkan kartun tersebut.
Beberapa komunitas Muslim terbesar di Eropa Barat menuduh Macron berusaha menekan agama mereka dan mengatakan kampanyenya berisiko melegitimasi Islamofobia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Protes Bermunculan, Perancis Desak Warganya di Negara Muslim untuk Berhati-hati" dan "Presiden Perancis dan Kontroversi Kartun Nabi Muhammad"