Hari Sumpah Pemuda
Rentetan Perjuangan Mahasiswa & Buruh Makassar Tolak UU Cipta Kerja, Berakhir di Hari Sumpah Pemuda?
Kegigihan mahasiswa dan kelompok buruh menolak disahkannya RUU Omnibus Law menjadi UU Cipta Kerja telah berlangsung tiga pekan terakhir Oktober ini.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
Tepatnya di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Jl AP Pettarani.
Unjuk rasa 'Cabut UU Cipta Kerja' atau Tolak Omnibus Law oleh sejumlah aliansi dan organisasi di depan Kampus UNM itu juga berujung ricuh.
Mukanya unjukrasa berlangsung tertib dan hanya diwarnai blokade jalan atau penutupan jalan.
Namun, berselang beberapa saat, kericuhan pun mulai terjadi.
Bermula saat seorang pria yang diduga intel didapati pengunjukrasa berada di barisan massa.
Pria yang disinyalir oknum intel itu pun dikejar oleh pengunjukrasa hingga ke dalam sala satu supermarket.
Beruntung sejumlah pengunjukrasa lainnya menenangkan suasana.
Blokade jalan hingga larit malam itu pun memuncak saat beberapa pengunjukrasa melakuka pelemparan ke sekretariat Nasdem Kota Makassar yang berlokaso di pertigaan Jl AP Pettarani-Andi Djemma.
Sekretariat itu rusak diberondong lemparan batu. Nyaris semua kaca jendela pecah berhamburan.
Begitu juga dengan kendaraan yang terparkir di depannya rusak terrkena lempara batu.
Tidak sampai disitu. Seunit Ambulans bergambar Nasdem juga ditarik kebadan Jl AP Pettarani dan dibakar.
Sontak beberapa kelompok warga di Jl Andi Djemma merapat ke lokasi unjukrasa.
Aksi saling lempar warga dan pengunjukrasa pun tidak terhindarkan hingga apara gabungan Brimob dan Sabhara Polda Sulsel tiba di lokasi membubarkan warga dan pengunjukrasa masuk ke dalam Kampus UNM.
Dari kericuhan itu, 21 orang ditangkap dan 13 diantaranya ditetapkan tersangka.
Aksi berlanjut. Tepatnya di momen Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober hari ini, atau enam hari pasca kericuhan di UNM.