Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penanganan Covid

Ahli Wabah UI: Stop Rapid Test Antibodi! Gunakan Tes Antigen untuk Deteksi Dini Infeksi Covid-19

Penggunaan rapid test yang masih dijadikan acuan untuk memeriksa antibodi pun dinilai kurang akurat untuk melihat adanya Virus Corona dalam tubuh.

Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
ILUSTRASI-Ahli Wabah UI: Stop Rapid Test Antibodi! Gunakan Tes Antigen untuk Deteksi Dini Infeksi Covid-19 

Tes antigen adalah pemeriksaan untuk mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu, yang menunjukkan adanya infeksi virus.

"Kalau cuma tes cepat antibodi itu terlambat, karena yang dites bukan orang yang membawa virus tapi orang yang mempunyai antibodi. Nah, seringkali orang yang terlambat pembentukan antobodinya setelah terinfeksi, maka hasilnya seringkali nonreaktif padahal dia membawa virus,"jelasnya.

Alat Tes Antigen Buatan Unpad

Pusat Riset Bioteknologi Molekuler dan Bioinformatika (PRBMB) Universitas Padjajaran pun telah berhasil mengembangkan alat tes antigen yang diberi nama CePAD yang bekerja sama dengan sejumlah mitra.

Sekretaris PRBMB Unpad, Muhammad Yusuf menjelaskan, bentuk alatnya hampir sama dengan rapid test antibodi.

"Cara pemakaiannya hampir sama dengan PCR, yaitu mengambil sampelnya dengan cara swab di nasofaring yang akan dicampurkan ke dalam cairan yang akan diteteskan ke alatnya. Dalam waktu 20 menit, hasilnya bisa dilihat,"katanya.

Menurutnya, akurasi tes antigen yang dikembangkan Unpad sudah lebih 90 persen. Sehingga dinilai lebih efektif dibandingkan rapid test antibodi.

Yusuf mengatakan, saat ini pihaknya sedang menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Gerakan Sejuta Antigen untuk Indonesia

Gerakan Indonesia Kita (GITA) pun meluncurkan Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia  sebagai jalan untuk mengendalikan pandemi.

Gerakan ini diprakarsai sejumlah tokoh dari berbagai latar belakang profesi yang prihatin dengan kondisi wabah saat ini.

"Tujuan utama gerakan ini untuk menggalang partisipasi masyarakat untk meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan melakukan testing Covid-19 dengan akurat dan cepat,"kata salah satu inisiator Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia, Natalia Soebagjo.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo pun mendukung adanya gerakan ini.

Menurutnya, gerakan ini mengajak siapa saja untuk berkontribusi untuk mengganti biaya produksi secara murah.

Rapid test antigen tersebut pun akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan secara gratis.

"Saya sangat mendukung gerakan ini dan semoga semakin banyak pihak-pihak yang ingin berpartisipasi,"katanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved