Karena Kelapa, Andi Aladin Pecahkan Rekor sebagai Profesor Pertama di FTI UMI
Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia atau FTI UMI kini sedang bangga memperkenalkan seorang profesor pertamanya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia atau FTI UMI kini sedang bangga memperkenalkan seorang profesor pertamanya.
Prof Dr Ir Andi Aladin MT IPM menjadi profesor "pemecah telur" di FTI UMI.
Saban hari, Andi Aladin mengabdikan diri di laboratorium riset Teknik Kimia FTI UMI.
Pemberian gelar profesor kepada Andi Aladin ditandai melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diserahkan Kepala LLDikti Prof Dr Jasruddin didampingi Sekretaris LLDikti Andi Lukman, dan Wakil Rektor I UMI Dr Ir Hanafi Ashad MT IPM, di kantor LLDikti Wilayah IX, Makassar, Sulsel, Selasa (27/10/2020).
“Alhamdulillah, beliau setelah 30 tahun mengajar di Teknik Kimia menjadi dosen pertama yang meraih gelar professor. Ini "pemecah telur" di FTI UMI yang berdiri sejak 1987 lalu,” kata Dekan FTI UMI, Dr Ir Zakir Sabara H Wata saat memperkenalkan Prof Dr Ir Andi Aladin MT IPM.
Lebih lanjut, Zakir Sabara mengatakan, bahwa surat keputusan ini menjadi berkah bagi FTI UMI yang telah lama menantikan adanya profesor dan guru besar yang lahir dari FTI UMI.
Andi Aladin mencapai gelar tertinggi dunia akademik itu dengan publikasi dan kompetensi utama dalam bidang pengolahan biomassa untuk kebermanfaatan, utamanya pengolahan sumber daya alam Sulawesi Selatan, yaitu kelapa menjadi berbagai produk yang memiliki manfaat lebih.
Produk yang dikembangkan, antara lain virgin coconut oil yang memiliki manfaat kesehatan dan sedang diteliti lebih lanjut mengenai manfaatnya sehagai penghambat menyebarnya Covid-19.
Prof Andi Aladin juga sebagai professor teknik kimia pertama PTS di Indonesia Timur yang diharapkan menjadi inspirasi bagi para dosen FTI UMI dan dosen teknik kimia di berbagai perguruan tinggi lainnya untuk mencapai gelar fungsional tertinggi ini.(*)