Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribuners Memilih

Kagum Inisiatif Pemuda di Rappokalling Sulap Lorong Jadi Kawasan Kuliner, Appi: Harus Disupport

Munafri Arifuddin, calon wali Kota Makassar nomor urut dua ini tampak kaget ketika menyusuri lorong pada momen kampanyenya di Jl Rappokalling Raya.

Penulis: Alfian | Editor: Hasriyani Latif
Tim Appi-Rahman
Munafri Arifuddin, calon wali Kota Makassar nomor urut dua ini tampak kaget ketika menyusuri lorong pada momen kampanyenya di Jl Rappokalling Raya, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Sabtu (24/10/2020) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Munafri Arifuddin, calon wali Kota Makassar nomor urut dua ini tampak kaget ketika menyusuri lorong pada momen kampanyenya di Jl Rappokalling Raya, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Sabtu (24/10/2020) sore.

Utamanya kala ia bersama sejumlah timnya masuk ke dalam Lorong III Jl Rappokalling Raya, pemandangan berbeda ia temukan.

Di tengah pemukiman padat penduduk itu dengan lorong yang cukup sempit, terdapat sebidang tanah yang disulap jadi kawasan kuliner.

"Wah mantap tawwa ini, kreatif," katanya.

Yang dilihat dan didatangi Appi sapaan Munafri ini ternyata gerai UMKM pemuda setempat yang diberi nama Kuliner dalam Lorong 3 (Kulaloi3).

Didirkan sejak 17 Agustus 2020 lalu, Kulaloi3 terdiri dari enam lapakan yang menjajakan berbagai macam minuman dan makan, termasuk olahan kopi.

Salah satu pendiri Kulaloi3, Cahyadi Arifin atau akrab disapa Marikar kala bercakap dengan Appi menerangkan bahwa inisiatif usahanya ini lahir dari respon kondisi serba sulit di masa pandemi Covid-19 ini.

Beberapa diantara rekannya mengalami Putus Hubungan Kerja (PHK) dan ada yang sementara dirumahkan oleh tempatnya bekerja.

"Kondisi Covid yang melanda kita jadi mendorong kita berpikir keras sambil mengumpulkan para pemuda-pemuda menciptakan satu ide walaupun kami ada keterbatasan karena dalam lorong tapi dengan semangat kebersamaan dan swadaya kita akhirnya bisa mendirikan ini," tuturnya.

Meski masih seumur jagung, Kulaloi3 sejauh ini bisa survive walaupun menurut Marikar terdapat berbagai rintangan yang harus mereka hadapi.

Utamanya mengenai bantuan permodalan yang masih sulit mereka dapat, padahal menurutnya bantuan modal ini bisa sangat berguna untuk mengembangkan usahanya.

Olehnya itu pada kesempatan itu ia mengundang langsung Appi berkampanye dialogis dengan membahas tema "Ekonomi UMKM".

"Dari sekian banyak visi-misi calon yang kami lihat, calon nomor urut dua ini yang paling sangat memperhatikan secara detail kebutuhan UMKM, makanya kami undang Pak Appi langsung ke sini," sambungnya.

Lebih lanjut selain faktor programnya, Marikar juga meyakini Appi-Rahman bisa mengeksekusi segala janji politiknya jika nanti terpilih lantaran memiliki kemampuan sebagai pemimpin yang dibutuhkan kota Makassar.

"Duet pasangan ini antara seorang birokrat yang track recordnya bisa kita lihat sebagai seorang yang betul-betul etos kerjanya luar biasa, pengabdian dan prestasinya. Dan kemudian Pak Appi sendiri beliau seorang pengusaha yang tak pernah berhenti mengabdikan dirinya untuk memikirkan rakyat," tutupnya.

Appi-Rahman memang sebelumnya diketahui getol mengkampanyekan program kesejahteraan UMKM.

Salah satu program andalannya yakni membangun UMKM binaan di tiap RW yang ada di Makassar, serta bantuan modal secara bergulir.

Dalam berbagai kesempatan termasuk saat dialog di Kulaloi3 ini Appi menegaskan bahwa UMKM nantinya sebagai faktor utama yang akan mendorong perekonomian di Makassar.

"Di tengah masa pandemi UMKM akan memperlihatkan lagi kemampuannya bagaimana hampir seluruh persoalan-persoalan menyangkut masalah ketenagakerjaan dan serapan ekonomi akan terselesaikan melalui pemberdayaan UMKM," tuturnya.

Apalagi menurutnya di era perkembangan teknologi sekarang, setiap orang bisa membangun usahanya lebih baik jika memiliki kemampuan dan ditopang oleh kebijak Pemerintah yang pro terhadap pengembangan UMKM.

"Ke depannya ini tidak bisa dibiarkan tumbuh dan liar seperti itu, pemerintah harus hadir di tengah-tengahnya, pemerintah harus hadir dengan regulasinya, pemerintah harus hadir dengan supportnya, sehingga UMKM ini tidak hanya didirikan dan diresmikan setelah itu ditinggal," tegasnya.

"UMKM ini harus muncul mulai dari didirikannya, bagaimana kita mulai proses untuk memberikan pelatihan-pelatihan, bagaimana sistem permodalannya, sistem penjualan atau marketing dan sebagainya nah di sinilah pemerintah harus hadir di dalamnya," tuturnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved