Tribuners Memilih
Program Dana Hibah RT Irman-Zunnun Diikuti Paslon Lain di Pilkada Serentak
Program dana hibah untuk RT yang dicetuskan calon Wali Kota Makassar Irman Yasin Limpo, dicontek pasangan calon lain.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan tribun-timur.com, Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program dana hibah untuk RT yang dicetuskan calon Wali Kota Makassar Irman Yasin Limpo 'dicontek' pasangan calon lain yang juga akan bertarung pada Pilkada Serentak 2020.
Calon lain yang dimaksud adalah mereka yang maju di Pilwali Surabaya dan Pilkada Kutai Kartanegara.
Kandidat yang memprogramkan dana hibah RT di Pilwali Surabaya, adalah calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
Apabila nanti dipilih oleh warga Surabaya, mereka berencana akan melakukan perbaikan strategi pembangunan.
Sehingga, seluruh kampung di Surabaya bisa menikmati secara merata.
Penetapannya, biaya pembangunan akan diberikan di muka. Setiap RT akan diberikan dana sebesar Rp 150 juta.
Sedangkan di Pilkada Kutai Kartanegara, pasangan calon Edi Damansyah-Rendi Solihin telah merencanakan 23 program yang akan dijalankan ketika diberi amanah oleh masyarakat menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara.
Salah satunya, bantuan per RT sebesar Rp 50 juta.
Juru Bicara Irman Yasin Limpo - Andi Zunnun Armin NH, Muwaffik mengatakan, None memang sejak dulu dikenal memiliki pemikiran dan ide yang brilian.
Sehingga, inovasinya kerap menjadi percontohan secara nasional. Program dana hibah atau bantuan pembangunan untuk RT sebesar Rp 15 juta hingga Rp 150 juta, diyakini akan membuat pembangunan lebih merata.
"Program dana hibah untuk RT ini merupakan ide murni dari Pak None langsung. Jika ada paslon di daerah lain yang mengikuti program ini, saya tidak heran. Karena memang program ini sangat efektif untuk pemerataan pembangunan," kata Muwaffik via rilisnya, Senin (19/10/2020).
Program dana hibah untuk RT ini akan membuat masyarakat merasakan langsung manfaat dari pembayaran pajak mereka.
Dana tersebut tidak hanya bisa untuk pembangunan infrastruktur, tetapi juga untuk pelatihan-pelatihan warga.
"Kalau ada insfrastruktur yang mau diperbaiki, selokan misalnya, tidak perlu menunggu musrembang dulu. Bisa langsung menggunakan dana RT," ujarnya.