UU Cipta Kerja
DAFTAR 14 Titik Lokasi Rawan Macet di Makassar Hari Ini, di Palopo Demo Terpusat di Depan Polres
DAFTAR 14 Titik Lokasi Rawan Macet di Makassar Hari Ini, di Palopo Demo Terpusat di Depan Polres
TRIBUN-TIMUR.COM - DAFTAR 14 Titik atau Lokasi Rawan Macet di Makassar Hari Ini, Demo Lanjutan Tolak UU Cipta Kerja.
Warga Makassar mapun luar daerah wajib mewaspadai 14 titik berikut jika mau keluar rumah.
Pemngendara harus waspada supaya tidak terjebak macet parah.
Paslanya, Selasa 20 Oktober 2020 hari ini, akan ada demo besar-besaran lagi. Demo itu lanjutan dari penolakan UU Cipta Kerja.
Lantas di mana saja lokasi rawan macet itu?
Unjukrasa 'Tolak Omnibus Law' atau UU Cipta Kerja masih akan berlanjut di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Penolakan atas RUU yang telah disahkan DPR RI itu masih akan berlanjut oleh sejumlah organisasi kepemudaan dan mahasiswa.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus, mengatakan, sedikitnya ada 14 organisasi buruh dan mahasiswa yang akan melangsungkan unjukrasa Selasa besok.
"Kemungkinan masih bertambah," kata Haji Edy sapaan Supriady Idrus kepada tribun, Senin (19/10/2020) malam.
"tapi data sementara pemberitahuan aksi yang masuk ke kami itu ada 14 organisasi," lanjutnya.
Jika saja terjadi penambahan, pihaknya mengaku tetap akan menyesuaikan dengan jumlah personel yang ada.
"Sejauh ini ada 2234 personil pengamanan yang disiagakan. Jika ada penambahan tentu kita akan sesuaikan," ujarnya.
Haji Edy pun menghimbau agar pengunjukrasa melangsungkan aksinya dengan tertib.
"Jadi kita imbau agar massa aksi, pertama tetap patuhui protokol kesehatan, misalnya pakai masker dan jaga jarak.
"Kedua tetap tertib, tidak mengganggu pengguna jalan dan tidak anarkis, karena kita tetap kedepankan persuasif," imbuhnya.
Namun, jika terjadi aksi anarkis pihaknya mengaku tidak akan segan mengambil tindakan tegas
Berikut 14 organisasi yang rencana berunjukrasa di sejumlah lokasi Selasa hari ini.
1. 50 orang dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Makassar Timur (IMM) akan berunjukrasa di depan Pintu I Kampus Unhas, Kantor DPRD Sulsel dan Flyover Jl Urip Sumoharjo Kota Makassar.
2. 100 orang dari Gerak Makassar akan berunjukrasa di Fly over dan depan Kampus UIN Alauddin Kota Makassar.
3. 50 orang dari Aliansi UPRI Bersatu akan berunjukrasa di depan Kampus UPRI Jl Bawakaraeng dan depan DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo.
4. 500 orang dari 9 Mata Orange ( Gabungan Mahasiswa UNM ) akan berunjukrasa di depan Kampus UNM Jl AP Pettarani dan Kantor DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar.
5. 300 orang dari Aliansi Mahasiswa UNHAS akan berunjukrasa di Kantor Gubernur Sulsel, Fly Over dan Kantor DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar.
6. 50 orang dari Aliansi Mahasiswa UMI akan berunjukrasa di depan kampus UMI, Flay Over dan Kantor DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar.
7. 50 orang dari kader HMI Cabang Makassar Timur akan berunjukrasa di Kantor Gubernur Sulsel, Fly Over dan Kantor DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar.
8. 100 orang dari Aliansi Unismuh Bersatu akan berunjukrasa di depan Gedung Balai Sidang Kampus Unismuh Jl Sultan Alauddin Makassar.
9. 30 orang dari mahasiswa Pro Demokrasi (ProDem) Sulsel akan berunjukrasa di Fly Over Jl Urip Sumoharjo Makassar dan Kantor DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar.
10. 50 orang dari BEM Unibos akan berunjukrasa deoan kampus mereka, Fly Over dan depan DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar.
11. 200 orang dari massa Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma-PP) Kota Makassar, akan berunjukrasa di Fly Over dan Kantor DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar.
12. 100 orang dari kader HMI Cabang Gowa Raya berunjukrasa di depan kampus UIN Jl Sultan Alauddin Makassar.
13. 50 orang dari Forum Perjuangan Rakyat Sulsel akan berunjukraaa di Fly Over dan depan DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar.
14. 50 orang kader HMI Komisyariat STIM LPI akan berunjukrasa di depan Jl Bung Makassar dan Jl Printis Kemerdekaan Makassar.
Massa Kepung Polres Palopo
Aliansi Peduli Indonesia (API) Kota Palopo akan kembali turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa, Selasa (20/10/2020).
API merupakan aliansi yang sudah beberapa kali melakukan unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja.
Muhammad Yunus, salah satu mahasiswa yang tergabung dalam API mengatakan aksi besok dipusatkan di Polres Palopo, Jl Opu Tosappaile, Kelurahan Boting, Kecamatan Wara.
Menurut dia, salah satu tuntutan mereka adalah mengecam tindakan represif aparat kepolisian saat mengawal aksi API di Sekretariat DPRD Palopo pada tanggal 8 Oktober 2020.
Aksi yang berujung bentrok mengakibatkan puluhan pendemo dan aparat kepolisian luka-luka.
"Kami mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh oknum aparat kepolisian terhadap massa aksi API 8 Oktober 2020," kata Yunus, Senin (19/10/2020).
Menurut Yunus, sikap polisi dalam menjalankan tugas mengawal dan mengamankan jalannya aksi unjuk rasa semestinya lebih manusiawi.
Serta tetap berpedoman pada Perkapolri Nomor 9 tahun 2008 tentang tata cara penyelenggaraan pelayanan pengamanan dan penanganan perkara penyampaian pendapat di muka umum.
"Tindakan represif adalah tindakan yang tidak berperikemanusiaan, sangat biadab. Jelas bagi kami bukan hanya sekedar permintaan maaf, atau jaminan keamanan saat ada unjuk rasa ke depan, atau sebagainya. Ada darah yang bercucuran, Kapolri harus mengevaluasi bahkan mencopot Kapolres Palopo," paparnya.
Sementara itu, Presiden BEM IAIN Palopo, Ari Putra Daliman menyampaikan mosi tidak percaya terhadap Polres Palopo dalam mengawal aksi 8 Oktober lalu.
"Tentu apa yang terjadi saat ini menambah deretan panjang pelanggaran HAM di Indonesia. Ini menggambarkan kepada khalayak umum bahwa personel Polres Palopo tidak lagi mengayomi masyarakat sehingga ini hanya menjadi jargon belaka," kata Ari. (*)