Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Kok Bisa? Status Timor Leste Miskin, Tim Medis Minim, Malnutrisi Bertebaran, Tapi Sukses Tekan Covid

Media Inggris Sampai Keheranan, Meski Timor Leste Miskin, Rakyatnya Banyak yang Menderita Malnutrisi Hingga Penyakit Kronis, Justru Berhasil Kalahkan

Editor: Arif Fuddin Usman
Kolase/Fotojet
Ilustrasi virus corona di Timor Leste. Kok Bisa? Status Timor Leste Miskin, Tim Medis Minim, Malnutrisi Bertebaran, Tapi Sukses Tekan Covid 

Dr Viegas juga memuji keberhasilan awal Timor Leste karena fakta bahwa pemerintah telah "bertindak begitu cepat".

Bendera Timor Leste 07082020
Bendera Timor Leste 07082020 (Tribunnews)

Hasilnya pada 8 Juli negara itu sukses besar dakam 24 jam tidak melaporkan satu kasus terjadi di negaranya.

Petugas kesehatan dan petugas tanggap darurat di negara itu "dilatih dengan cepat" dalam manajemen kasus dan pengendalian infeksi.

Fasilitas karantina dengan cepat didirikan dan pengujian diperkenalkan.

Baca juga: Tulisan Penghasilanku Berasal dari Rakyat di Slip Gaji Pegawai KPK Viral di Medsos, Ada Pesannya

Baca juga: Niat Baik Pria Ini Nikahi PSK Janji Taubat, Tapi Justru Menjadi-jadi, Teman Sendiri Juga Dilayani

Dengan laboratorium nasional di ibu kota, Dili, yang mampu melakukan ratusan tes sehari.

Tingkat tertinggi dari pemerintah Timor Leste, dan organisasi keagamaan negara yang mayoritas beragama Katolik, juga berkomitmen untuk mengendalikan penyakit tersebut.

"Timor-Leste telah berubah dari negara yang tidak memiliki kapasitas pengujian nasional, tidak memiliki fasilitas isolasi dan karantina yang teridentifikasi," kata Dr Viegas.

"Serta kapasitas pengawasan terbatas menjadi negara dengan fasilitas pengujian dalam negeri dan isolasi fungsional serta karantina Covid-19 yang berfungsi," jelasnya.

Penduduk Timor juga memainkan peran penting dalam melawan virus, tambahnya.

"Sungguh luar biasa melihat tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap langkah-langkah pencegahan seperti penutupan wajib dan jarak fisik dalam pengaturan komunal dan pembatasan perjalanan dan mobilitas," kata Dr Viegas.

"Komunitas perbatasan dan kepala desa kami membantu pengawasan komunitas dengan memberikan informasi segera,

"Tentang masuknya ilegal di sepanjang perbatasan  kami dengan Indonesia sehingga petugas kesehatan dapat mengambil tindakan tepat waktu," imbuhnya.

Maria Carmen Alianca Ximenes Pereira (38), seorang karyawan hotel di Dili mengatakan kepada Telegraph bahwa ketika kasus pertama diumumkan,

orang-orang ketakutan dan langsung tinggal di rumah, menggunakan masker dan mencuci tangan secara teratur.

Salah satu hal pertama yang dia perhatikan adalah bahwa jalanan langsung berubah sepi,

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved